Calo Masih Berkeliaran Mencari Mangsa di Samsat Manyar Surabaya, Begini Modusnya, WASPADALAH

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Sudah berkali-kali Dispenda Jatim dan Samsat mewanti-wanti masyarakat untuk tidak menggunakan jasa calo ketika mengurus pajak kendaraan bermotor.

Namun cukup disesalkan, ternyata tidak semua wajib pajak menghiraukan kampanye tersebut.

Buktinya, belum lama ini ada seorang calo di Samsat Manyar Surabaya diciduk polisi lantaran memeras kliennya.

Selang kejadian itu, ternyata masih banyak calo berkeliaran di sekitar lokasi.

Kebanyakan mereka siaga di depan tempat parkir roda dua dan roda empat.

Trik calo supaya mendapat klien, setiap orang yang datang bakal dihentikan lalu ditanya hendak mengurus apa.

Lalu calo akan menghitung biaya pengurusan dan menawarkan iming-iming jasa pengurusan cepat tanpa harus repot riwa-riwi loket.

Di awal, biasanya calo hanya mematok biaya bantuan pengurusan Rp 200-500 ribu. Namun, di tengah-tengah proses, biasanya calo akan membuat alasan-alasan palsu seperti STNK terblokir atau berkas kurang, supaya bisa mendapat tambahan uang dari klien.

Pamin Samsat Manyar, I Nyoman Sukadana mengaku cukup resah dengan keberadaan calo tersebut. Jasa mereka dapat dikategorikan pungli (pungutan liar). Ditambah lagi, calo kerap kali menipu wajib pajak supaya bisa dapat meraup keuntungan banyak.

"Kami sudah sering melakukan razia calo. Kami juga sudah koordinasi dengan Dispenda Jatim supaya petugas Satpol PP yang ada di masing-masing kecamatan untuk memberantas calo. Kemudian, apabila ada tindakan penipuan, kami melimpahkan kasus ke Polsek Mulyorejo," kata Nyoman.

Kendati begitu, kantor administrasi manunggal satu atap itu sulit dibersihkan dari para calo.

Malahan yang sering terjadi, petugas Satpol PP kerap kali kucing-kucingan dengan para calo.

Semisal Samsat Manyar menggelar razia, calo-calo bakal pindah operasi di Samsat Kedung Cowek. Begitu pun sebaliknya. Setidaknya, di Kota Surabaya ada 4 Samsat yang bisa digunakan calo untuk mangkal.