Berita Sidoarjo
Terungkap Banyak Warga Sidoarjo yang Belum Punya Jamban, Pemkab Pasang Target Bebas ODF 100 Persen
Di era serba modern seperti sekarang ini, ternyata masih banyak warga Kabupaten Sidoarjo yang belum memiliki jamban sehat.
SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Di era serba modern seperti sekarang ini, ternyata masih banyak warga Kabupaten Sidoarjo yang belum memiliki jamban sehat.
Akibatnya, masih banyak warga Sidoarjo yang buang air besar sembarangan atau Open Defecation Free (ODF).
Dari data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo diketahui, bahwa dari pendataan yang dilaksanakan oleh tim puskesmas bersama dengan perangkat desa se-Kabupaten Sidoarjo menyebut ada sebanyak 5.926 rumah belum memiliki jamban.
Dari data itu, terhitung jumlah desa yang sudah bebas ODF di Kabupaten Sidoarjo sebanyak 201 desa dari total 352 desa yang ada. Sehingga masih terdapat kekurangan minimal 80 desa untuk bebas ODF pada tahun 2023 agar memenuhi target bisa verifikasi Kabupaten Kota Sehat (KKS) nasional, yang angkanya minimal 80 persen atau 281 desa.
Pemkab Sidoarjo sendiri memasang target bebas ODF 100 persen di seluruh wilayahnya. Caranya pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan sanitasi dan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Menurut Pj Sekretaris Kabupaten Sidoarjo, Andjar Surjadianto, percepatan ODF ini harus segera diterapkan di Kabupaten Sidoarjo.
Karena, permasalahan ODF ini jika tidak segera tertangani maka akan menyebabkan penyebaran penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Seperti masih tingginya angka stunting di Sidoarjo.
"Untuk mengejar 100 persen bebas ODF ini, mari kita bersama-sama menyamakan persepsi, bahwa permasalahan ODF atau bebas buang air besar sembarangan tidak bisa dilakukan secara parsial atau sendiri-sendiri. Sehingga perlu gerakan seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) mulai dari desa hingga Dinas," kata Andjar di sela acara Percepatan ODF Melalui Penguatan Kelembagaan dan Pembinaan Lokus Kabupaten Sidoarjo Sehat, Kamis (25/5/2023).
Dalam acara yang digelar di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Andjar juga menyebut, bahwa angka ODF Sidoarjo saat ini berada dalam posisi ke-34 dari jumlah 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur. Hal ini yang menjadikan Sidoarjo harus bergerak cepat dalam penanganan bebas ODF dan mengurangi angka stunting.
"Rangking ke-34 ini harus segera kita tuntaskan, karena Sidoarjo sendiri saya rasa tidak pantas jika mendapatkan rangking ODF terendah nomor 4. Karena PAD Sidoarjo besar, APBD Sidoarjo juga besar jika di bandingkan dengan kabupaten/kota lainnya. Sehingga butuh sinergitas dari berbagai pihak dan dalam acara ini saya harapkan bisa terpecahkan masalah dan solusinya," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Fenny Apridawati mengungkapkan bahwa angka stunting di Sidoarjo naik sebesar 1,3 persen yang di sebabkan karena angka ODF yang masih tinggi.
"Untuk menurunkan angka stunting sendiri, selain percepatan bebas ODF 100 persen, juga perlu menggalakkan kembali ASI eksklusif dan seluruh kader kesehatan tiap daerah agar memantau ibu hamil di daerahnya masing-masing,” kata Fenny.
Menurutnya, upaya Sidoarjo untuk percepatan bebas ODF di antaranya adalah pemberdayaan masyarakat melalui desa/kelurahan, menggerakkan sektor swasta melalui CSR dan membangun kesadaran masyarakat untuk mau membangun jamban sehat secara mandiri.
Kabupaten Sidoarjo
Open Defecation Free (ODF)
Pemkab Sidoarjo
Andjar Surjadianto
Fenny Apridawati
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Kasus Pengeroyokan di Sidoarjo, Pemuda Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Selatan Overpass Sepande |
![]() |
---|
Kanwil Kemenkumham Jatim Perintahkan Ini jika Ada Pungli di Lapas |
![]() |
---|
Pedagang Buah dan Sayur Pasar Porong Sidoarjo Bakal Pindah ke Depan |
![]() |
---|
Bupati Ahmad Muhdlor : Terus Benahi Kualitas Pelayanan Publik di Kabupaten Sidoarjo |
![]() |
---|
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Pantau Perbaikan Jalan Penghubung Tiga Desa di Kecamatan Wonoayu |
![]() |
---|