Grahadi

Beranda Grahadi

Kemiskinan Ekstrem Masih Ada 1,8 Persen, Pemprov Jatim Komitmen akan Tuntaskan di Tahun 2024

Pemprov Jatim akan menuntaskan penghapusan kemiskinan eksrem hingga nol persen di tahun 2024.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
fatimatuz zahro/surya.co.id
Sekdaprov Jawa Timur Adhy Karyono saat membuka Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi Jawa Timur, Kamis (25/5/2023). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono menegaskan bahwa Pemprov Jatim akan menuntaskan penghapusan kemiskinan eksrem hingga nol persen di tahun 2024.

Pasalnya, saat ini kemiskinan ekstrem di Jatim masih tersisa 1,8 persen.

Optimisme ini berangkat dari signifikannya kinerja penghapusan kemiskinan ekstrem di Jatim yang mana mengalami penurunan sebesar 0,43 persen dari tahun 2021.

Pada tahun 2022 persentase kemiskinan ekstrem Jatim sudah tersisa 1,8 persen, dari tahun 2021 sebelumnya sebesar 2,23 persen.

Capaian ini juga lebih baik dari rata-rata nasional yang berada pada angka 2,04 persen di tahun 2022.

“Dalam upaya penghapusan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur, Alhamdulillah Jatim mengalami penurunan, namun kita masih punya banyak PR, sehingga di tahun 2024 untuk penghapusan kemiskinan ekstrem kita harus 0 atau zero,” tandas Adhy saat membuka Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi Jawa Timur, Kamis (25/5/2023). 

Begitu juga dengan penurunan kemiskinan secara umum.

Saat ini angka kemiskinan di Jatim masih di angka 10,49 persen per tahun 2022.

Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun 2021 yang menunjukkan angka 10,59 % . 

Adhy mengatakan bahwa tahun ini pihaknya mengajak seluruh stakeholder untuk sama sama bekerja keras untuk bisa serius mengentaskan kemiskinan dan menghapuskan kemiskinan ekstrem. 

“Memang kita punya populasi yang cukup tinggi, tetapi kalau kita lihat ada penurunan. Angka kemiskinan Jatim tahun 2022 sebesar 10,49 %, angka ini menunjukkan penurunan dari tahun 2021 sebesar 10,59 % . Detailnya, ada penurunan sebesar 0,10 persen,” katanya.

Adhy juga menyampaikan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jatim pada tahun 2023 juga mengalami penurunan, di mana TPT Jatim pada Februari 2023 sebesar 4,33 persen, angka tersebut mengalami penurunan 0,48 persen dibandingkan TPT Jatim pada Februari tahun 2022 sebesar 4,81 persen. 

“TPT Jatim konsisten lebih rendah dari TPT Nasional yang ada pada angka 5,45 % per Februari 2023,” tegasnya. 

Agar ini bisa terealisasi, tentu banyak hal yang harus dilakukan, Adhy menekankan pentingnya kolaborasi dan dukungan semua pihak.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved