Grahadi

Pemprov Jatim

Di Era Digital, Khofifah Dukung Industri Media Adaptif Lakukan Konvergensi Media yang Multiplatform

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong pelaku industri media di Jatim untuk melakukan konvergensi media ke multiplatform digital.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
Istimewa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri Jatim Media Summit 2023, Kamis (25/5/2023). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Di era digital, di mana tekonolgi berkembang dengan pesat, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong pelaku industri media di Jatim untuk terus beradaptasi.

Salah satunya dengan melakukan konvergensi media ke multiplatform digital. Salah satunya dengan melakukan capacity building dan institutional building berkelanjutan.

Menurut Gubenur Khofifah, ini penting, agar jangkauan media yang bisa diakses masyarakat semakin luas. Sekaligus bisa meningkatkan kepercayaan terhadap media mainstream.

"Berbagai tantangan membuat media harus beradaptasi di tengah disrupsi informasi. Karenanya, penguatan demi penguatan harus dibangun sebab capacity building dan institutitional building merupakan suatu keniscayaan dari percepatan perubahan pada ekosistem global, nasional, regional maupun lokal," ungkapnya di tengah acara Jatim Media Summit 2023, Kamis (25/5/2023).

Khofifah menjelaskan, berdasarkan laporan We Are Social lembaga riset digital global yang berpusat di Amerika, pengguna internet di Indonesia saat ini berjumlah 212,9 juta jiwa atau sekitar 77 persen dari total penduduk Indonesia.

Sedangkan, pengguna media sosial di Indonesia sebanyak 167 juta jiwa atau sekitar 60,4 persen dari total populasi.

Selain itu, masyarakat Indonesia juga sangat bergantung dengan ponsel dengan mengakses internet 8 jam sehari. Bahkan, akses media sosial juga sangat tinggi, 4 dari 10 penduduk Indonesia memiliki akun media sosial lebih dari 1.

"Akses internet yang sangat tingg, dan tingkat kepercayaan masyarakat, adalah modal utama bagi media untuk merebut pasar bisnis media," terang Khofifah.

Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, berdasarkan survei harian Kompas disebutkan, bahwa media massa merupakan sumber informasi terpercaya masyarakat. Dan televisi masih menjadi sumber informasi yang paling dipercaya masyarakat sebesar 53,2 persen di atas media sosial dan media lainnya.

Khofifah menambahkan, berdasarkan data, 1 dari 15 media terverifikasi dewan pers berada di Jatim. Kemudian potensi pasar bisnis di Jatim terbesar kedua di Indonesia.

Namun, media traffic tertinggi berada di Jakarta, sebesar 170 juta pengakses. Sedangkan Jatim yang terbesar kedua hanya 5 juta pengakses.

“Perbandingan yang cukup jauh, maka esensi pertemuan kita hari ini salah satunya untuk menjawab itu. Utamanya, melalui kehadiran para pakar insan media dan pakar digital IT,” tegasnya.

Untuk itu, di era transformasi digital media tetap bisa eksis dan cepat beradaptasi, Gubernur Khofifah kembali menekankan pentingnya kolaborasi antar media. Namun demikian juga membuka peluang kerja sama antara media dengan pakar digital IT.

"Cara pandang terhadap ekosistem global adalah ketika terjadi perubahan ekosistem digital pengaruhnya akan masuk mulai tingkat nasional, regional dan lokal. Termasuk di dalamnya media digital di Jatim," tuturnya.

Cara ini, kata Khofifah, bisa dikupas secara lebih detail dan komprehensif saat pakar-pakar media dan digital IT melakukan dialog. Artinya, membangun dan mempertemukan sinergitas dengan berbagai media dan sektor lainnya.

"Tidak cukup media dengan media. Tapi ada aspek teknologi IT yang memungkin dibangun jejaring baru sehingga bisa menggeliat lebih cepat dan resonansinya lebih besar. Ditambah kolaborasi menjadi kekuatan yang bisa meringankan beban media," jelasnya.

 

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved