Berita Ponorogo
Cerita Warga Terdampak Tanah Gerak di Bekiring Ponorogo, Dengar Suara Gemuruh Setiap Hari
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, ada 14 rumah yang terdampak tanah gerak.
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, PONOROGO - Tanah gerak di Dusun Nguncup, Desa Bekiring, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo semakin parah.
Terakhir retakan tanah karena gerakan bertambah 10 centimeter hingga 20 centimeter setiap pekan.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, ada 14 rumah yang terdampak tanah gerak.
Sehingga ada 14 KK atau 36 jiwa yang harus mengungsi. Dari belasan rumah terdampak tersebut, ada 4 rumah yang rusak parah.
“Saya harus mengungsi karena tanah gerak. Mengungsi sudah dua bulan ini. Rumah saya hancur,” ujar salah satu warga pengungsi, Suparmi, Kamis (25/5/2023).
Suparmi mengatakan ketakutan setiap hari menghantui dirinya.
Baca juga: Tanah Gerak di Bekiring Ponorogo Semakin Parah, Puluhan Warga Memilih Mengungsi
Baca juga: Peristiwa Tanah Gerak di Desa Bekiring Ponorogo, Kini Retakan Bertambah 5 Centimeter
Lantaran rumah satu-satunya yang dimiliki sudah hancur retak-retak dan tidak berbentuk.
“Tembok sudah bengkah-bengkah. Setiap hari gerak. Setiap ada suara retak. Kalau rumah roboh takut. Pengennya segera ada relokasi,” kata Suparmi kepada wartawan di lokasi.
Kepala Desa (Kades) Bekiring, Agus Santoso mengatakan, tanah gerak sudah terjadi sejak 2017.
Setiap tahun terulang dan menurutnya yang terparah adalah tahun 2023.
“Untuk kali ini yang mengungsi 14 KK dengan jumlah total 36 jiwa. Warga trauma sekali. Rencananya memang warga meminta relokasi karena dengar gemuruh setiap hari,” jelasnya.
Dia telah mengajukan permintaan relokasi. Agus mengklaim bahwa warga berharap busa direlokasi di tanah Perhutani.
“Warga itu takut, walaupun tidak turun hujan tetap tanag bergerak, berbunyi. Dan akhirnya beberapa warga mengalami kerusakan. Harapannya pengen segera di relokasi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Tanah gerak yang terjadi di Dukuh Nguncup, Desa Bekiring, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, disebut semakin parah.
Jika pada Maret 2023 lalu warga hanya mengungsi jika malam hari atau saat hujan, kini mereka memilih mengungsi selamanya karena tanah gerak semakin parah.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, bahwa ada 14 rumah yang terdampak tanah gerak. Sehingga ada 14 KK atau 36 jiwa yang harus mengungsi.
Dari belasan rumah terdampak tersebut, ada 4 rumah yang rusak parah.
Pantauan di lokasi, puluhan warga mengungsi di tenda yang telah didirikan oleh BPBD Ponorogo dan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A).
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA
Uji Coba e-Parking di Ponorogo, Jukir: Rumit, Pilih Manual Saja |
![]() |
---|
Pemkab Ponorogo Bakal Uji Coba E-Parking di 5 Titik Besok, Ini Lokasinya |
![]() |
---|
Penyaluran Diperpanjang, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Salurkan Bantuan Beras CPP Tahap II |
![]() |
---|
Gara-gara ODGJ Bermain Korek Api, Rumah Warga di Babadan Ponorogo Terbakar, 1 Korban Terluka |
![]() |
---|
Harga Telur dan Daging Ayam di Pasar Legi Ponorogo Naik, Pedagang Sebut Banyak Hajatan |
![]() |
---|