Berita Lamongan

Bupati Yuhronur dan Forkopimda Ziarah ke Makam Leluhur Lamongan saat Rangkaian HJL ke 454

Ziarah diawali ke Makam Mbah Sabilan yang sama-sama berlokasi di Kelurahan Tumenggungan Kecamatan Lamongan

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/hanif manshuri
Bupati Yuhronur Efendi didampingi istri dan anggota Forkopimda dan sejumlah OPD ziarah di makam leluhur Lamongan. Ziarah dalam rangkaian HJL ke 454 di Kelurahan Tumenggungan, Kamis (25/5/2023) 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Menjelang puncak Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-454 yang jatuh pada 26 Mei 2023, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama Wabup Abdul Rouf dan Jajaran Forkopimda Lamongan melaksanakan dan menjaga tradisi napak tilas dengan berziarah ke makam leluhur Lamongan terdahulu, Kamis (25/5/2023) pagi.

Ziarah diawali ke Makam Mbah Sabilan yang sama-sama berlokasi di Kelurahan Tumenggungan Kecamatan Lamongan dan hanya berjarak 200 meter dari Makam Mbah Lamong.

Berdasarkan kisah sejarah yang ada, Mbah Sabilan merupakan patih/panglima perang dari Adipati ke-3 Lamongan yaitu Raden Panji Puspa Kusuma sekitar tahun 1640-1665.

Meski hingga sekarang belum diketahui nama aslinya, beliau diberi nama Mbah Sabilan karena meninggal sebagai sabilillah di medan perang.

Setelah dari Makam Mbah Sabilan, rombongan bupati dan Forkopimda serta OPD berjalan kaki menuju ke Makam Mbah Punuk dan Mbah Lamong yang masih di area Kelurahan Tumenggungan.

Hadi atau Mbah Lamong ini merupakan santri Kasunanan Giri yang terampil, cakap, dan menguasai ajaran agama Islam serta seluk beluk pemerintahan, yang oleh Sunan Giri ditunjuk menyebarkan ajaran agama, mengatur pemerintahan, dan kehidupan masyarakat di Kawasan Kenduruan.

Ringkas sejarah, usaha Hadi yang juga mendapat pangkat Rangga itu berjalan lancar dan mudah. Karena keberhasilannya beliau mendapat julukan Lamong yang artinya among (ngemong) yang baik atau pengayom warga.

Dan berhasil dinobatkan sebagai Adipati dengan gelar Tumenggung Surajaya. Sunan Giri IV atau Sunan Prapen juga mengumumkan wilayah Kranggan Lamongan menjadi Kadipaten Lamongan.

Melalui sejarah leluhur yang diuraikan Yubronur, ia mengajak untuk meneladani spirit perjuangan tokoh-tokoh Lamongan dalam mencapai cita-cita Kejayaan Lamongan yang Berkeadilan.

“Lamongan sudah berusia 454 tahun, tadi sudah dibacakan sejarah para tokoh-tokoh leluhur kita, mari kita teladani spirit perjuangan beliau-beliau, " ungkapnya.

Supaya kedepan dalam menjalankan pemerintahan semakin mantap dan semakin baik. Semoga semuanya para pendiri, para sesepuh para aulia yang ada di Lamongan ini semuanya diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT.

Kaji Yes juga menambahkan, dalam mencapai kejayaan diperlukan harmonisasi pembangunan baik fisik maupun spiritual sebagaimana tema HJL ke 454 yakni, Merajut Harmoni untuk Lamongan Megilan.

“Seperti tema HJL yakni Merajut Harmoni untuk Lamongan Megilan. Mari kita mengharmonisasikan hubungan fisik maupun pembangunan spiritual untuk menjalankan pemerintahan kita semakin mantap semakin baik, " ungkapnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved