Berita Banyuwangi

Viral di TikTok WNI Mengaku Disiksa di Perbatasan Myanmar-Thailand, Ini Respons P4MI Banyuwangi

Video berisi pengakuan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di perbatasan Myanmar-Thailand disiksa viral di media sosial TikTok.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Cak Sur
Istimewa/Tangkapan layar
Tangkapan layar potongan video pengakuan WNI yang disiksa di perbatasan Myanmar-Thailand 

SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Video berisi pengakuan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di perbatasan Myanmar-Thailand disiksa viral di media sosial TikTok.

Video yang diunggah oleh pemilik akun @andreasrichardo8 itu berisi pengakuan beberapa WNI asal berbagai daerah di Indonesia.

Empat orang dalam video tersebut, mengaku dari Banyuwangi dan Jember.

Dalam video itu, mereka mengaku ditipu oleh agen. Selama bekerja di sana, mereka mengaku disiksa secara tak manusiawi.

"Saya mau minta tolong kepada Bapak Jokowi yang terhormat, saya di sini disiksa secara tidak manusiawi dan diintimidasi. Tolong saya, Pak, supaya segera dipulangkan," kata pria yang mengaku bernama Ahmad Subianto asal Banyuwangi.

Video tersebut diunggah pada dua hari lalu, atau Senin (22/5/2023).

Selain pria yang mengaku bernama Subianto itu, beberapa video menunjukkan pengakuan dari WNI lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Koordinator Pos Pelayanan Perlidungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi Fery Meryanto mengaku telah melihat video viral tersebut.

Fery mengatakan, P4MI telah berkoordinasi dengan BP3MI Surabaya dan KBRI Myanmar terkait informasi tersebut.

Hingga saat ini, P4MI belum menerima laporan dari keluarga para WNI yang videonya viral itu. Hanya saja, salah satunya telah teridentifikasi alamatnya berdasarkan penelusuran bersama aparat setempat.

"Satu orang sudah tahu alamatnya, di Kecamatan Srono," kata dia.

Pada awal Mei 2023, pemerintah berhasil membebaskan 20 WNI korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Perbatasan Myanmar-Thailand.

Fery memastikan, orang-orang yang berada dalam video viral bukan bagian dari mereka yang telah dibebaskan sebelumnya.

"Yang kejadian itu, tidak ada warga Banyuwangi dan Jember. Kebanyakan dari Sumatera," tambahnya.

Dari rekaman video yang beredar, ia menduga ada kemiripan antara kasus yang terjadi saat saat ini dengan kejadian sebelumnya. Sebab, lokasi kejadian sama-sama berada di perbatasan Myanmar-Thailand.

"Sekarang masih dalam pelacakan," tambahnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved