Berita Surabaya

Penjualan Triwulan I 2023 Capai Rp 463 miliar, PT Sekar Laut Optimistis Tumbuh 20 Persen

PT Sekar Laut Tbk mentargetkan kinerja perseroan di tahun 2023 bisa tumbuh 20 persen.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
habibur rohman/surya.co.id
Dari kiri, jajaran direksi PT Sekar Laut Tbk Direktur John C Gozal dan Sung Sandiono Sungkono serta corporate secretary Jimmy Herambang pada penyamaian hasil RUPS tahunan, Selasa (23/5/2023). Sukses penjualan dengan produk kerupuk, sambal, tepung bumbu dan berbagai produk olahan lainnya di pasar dalam dan luar negeri, PT Sekar Laut Tbk dalam waktu akan segera menambah produk baru berupa saus sambal. 

SURYA.co.id | SURABAYA - PT Sekar Laut Tbk mentargetkan kinerja perseroan di tahun 2023 bisa tumbuh 20 persen.

Hal itu sesuai dengan hasil kinerja di triwulan I tahun 2023 ini juga telah mencatatkan peningkatan penjualan 20 persen dibanding periode yang sama tahun 2022.

"Triwulan I tahun 2023 ini, kami mencatatkan penjualan sebesar penjualan sebesar Rp 463 miliar dengan laba bersih Rp 22 miliar. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan 20 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 (YoY)," kata John C Gozal, Direktur PT Sekar Laut Tbk, saat public expose, Selasa (23/5/2023).

Capaian tersebut, mendorong optimisme perseroan terhadap kinerja 2023 akan lebih baik dibanding tahun lalu.

Hal itu didorong kondisi ekonomi yang terus membaik baik di pasar domestik maupun pasar global sehingga demand produk perseroan terus meningkat.

Berbagai langkah strategis disiapkan perseroan yang melantai di pasar saham dengan kode SKLT tersebut.

"Salah satunya kami memperkuat pasar domestik dan pasar ekspor. Untuk pasar domestik, kami perkuat dengan menambah depo dan varian produk bumbu sambal dan krupuk," jelas John.

Sementara selama tahun 2022, perseroan membukukan penjualan sebesar Rp 1,5 triliun.

Jumlah tesebut naik double digit dibanding tahun 2021 dimana penjualannya mencapai Rp 1,3 triliun.

Sedangkan laba bersih tahun lalu sebesar Rp 75 miliar turun dari tahun 2021 yang sebesar Rp 85 miliar.

"Penurunan laba tahun lalu karena beban usaha mengalami kenaikan. Tahun ini kami optimis akan tumbuh lagi. Karena kondisi ekonomi tumbuh lebih baik,” ungkap John.

Di tahun ini, SKLT menyiapkan  belanja modal (Capex) sebesar Rp 50 miliar.

Dana tersebut selain digunakan untuk melakukan peremajaan beberapa mesin produksi baik mesin produksi krupuk maupun sambal, juga digunakan untuk membangun beberapa gudang baru di luar pulau Jawa.

Keberadaan gudang baru ini sangat penting terutama di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved