Berita Surabaya

Forum Kapnas Berhasil Dorong Peningkatan dan Multiplayer Efek Industri Migas di Daerah

SKK Migas menggelar Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III tahun 2023 di wilayah Jabanusa (Jawa Bali Nusa Tenggara), Senin (22/6/2023).

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
habibur rohman/surya.co.id
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto (tengah/ batik pink) meninjau stand 'Pameran Vendor Daerah & UMKM Binaan Migas' di Ballroom Hotel Westin Surabaya, Senin (22/5/2023). Kegiatan Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) oleh SKK Migas ini merupakan bagian dari program pemberdayaan kapasitas Nasional hulu migas 2023 di lima daerah perwakilan SKK Migas. 

SURYA.co.id | SURABAYA - SKK Migas menggelar Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III tahun 2023 di wilayah Jabanusa (Jawa Bali Nusa Tenggara), Senin (22/6/2023).

Dalam acara tersebut, disampaikan bila hasil kegiatan Kapnas berhasil mendorong peningkatan dan memberi multiplayer efek pada industri minyak dan gas (migas) di daerah.

Hal itu terlihat dari peningkatan jumlah pelaku usaha di sektor pendukung baik Sumber Daya Manusia (SDM) maupun bahan baku untuk infrastruktur, hingga pendukung lainnya.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengatakan dampak positif Forum Kapnas bisa dilihat dari sejumlah capaian.

"Antara lain masuknya 64 pabrikan lokal dalam Program Penilaian & Pembinaan Bersama Hulu Migas Tahun 2021 dan 2022, yang diakui oleh Kementerian ESDM dan KKKS sebagai pabrikan berstandar nasional dan internasional," kata Dwi, seusai peninjauan both-both pameran peserta Forum Kapnas.

Beberapa di antaranya bahkan telah mendapatkan kontrak dari luar negeri. Diantaranya, perusahaan galangan kapal PT Orela Shipyard di Gresik, yang telah menerima pesanan kapal dari Petronas Indonesia dan perusahaan pelayaran Malaysia, NKA Energy Ventures Sdn Bhd.

"Ada juga PT Citra Tubindo sebagai pabrikan OCTG di Batam, yang memasok produk ke industri migas berskala international,” jelas Dwi Soetjipto.

SKK Migas mencatat adanya kerja sama antara PT Fajar Benua Indopack dan industri migas di Arab Saudi untuk memproduksi rotating produk gasket dan flexible joint.

Selain itu, PT Teknologi Rekaya Katup sebagai pionir produsen katup (valve) lokal sukses mengeskpor produknya ke perusahaan EPC di Singapura.

Perusahaan ini juga terdaftar sebagai pemasok di beberapa perusahaan migas luar negeri, seperti ADNOC dan Petronas.

“Capaian tersebut menunjukkan bahwa industri hulu migas tidak hanya menyediakan energi dan menghasilkan penerimaan negara, tetapi juga menjalankan salah satu fungsi strategisnya, yaitu menciptakan multiplier effect bagi sektor lainnya,” ungkap Dwi.

Forum Kapnas bertujuan menampilkan industri binaan hulu migas, sekaligus meningkatkan awareness seluruh KKKS agar memaksimalkan penggunaan barang dan jasa dalam negeri.

“Forum ini diharapkan menjadi wadah komunikasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha hulu migas dan perusahaan jasa pendukung nasional maupun lokal," beber Dwi.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Indonesian Petroleum Association, Yuzaini Bin Md Yusof, mengatakan, pelaksanaan Forum Kapnas memberikan kontribusi sangat besar dalam peningkatan pengadaan barang dan jasa industri hulu migas nasional.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved