Pemilu 2024

Calon Penghuni Senayan Mengais Nasib di Kandang Nasionalis, Dapil VI Jatim Jadi Arena Sengit

Beberapa nama baru yang muncul seperti Abdullah Abu Bakar dicalonkan PAN, Wali Kota Kediri dua periode.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Deddy Humana
surya.co.id/didik mashudi
Para bacaleg yang bersaing di Dapil VI Jatim, (ki-ka) yaitu Abdullah Abu Bakar dari PAN, Venna Melinda dari Perindo dan Pulung Agustanto dari PDIP. 

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Pertarungan calon anggota legislatif (caleg) DPR RI di Daerah Pemilihan (Dapil) VI Jawa Timur pada Pemilu 2024, diprediksi bakal berlangsung sangat ketat. Nama-nama caleg petahana atau incumbent dibayangi sejumlah nama baru yang bermunculan.

Wilayah Dapil VI meliputi Kabupaten Kediri dan Kota Kediri, Kabupaten Blitar dan Kota Blitar serta Kabupaten Tulungagung. Kuota anggota DPR dari Dapil VI ada 9 orang memperebutkan sekitar 3 juta lebih pemilih.

Berdasarkan hasil Pemilu 2019, terpilih 9 politisi yang lolos ke Senayan masing-masing dari PDIP 3 orang, PKB 2 orang, Partai Golkar, PAN, Gerindra dan Nasdem masing- masing satu orang. Ada pun kader PDIP yang lolos ke Senayan di antaranya, Guruh Sukarno Putra, Sri Rahayu dan Arteria Dahlan.

Sedangkan dari PKB yang lolos Anggia Erma Rini dan An'in Falachudin Mahrus. Dan dari Partai Gerindra terpilih Endro Hermono, Partai Golkar adalah M Sarmuji, Partai Nasdem adalah Nurhadi dan dari PAN adalah Ahmad Rizki Sadiq.

Peta politik dari pemilu sebelumnya, Dapil VI merupakan wilayah Mataraman memang selalu didominasi pemilih nasionalis. Sehingga pada beberapa kali Pemilu partai-partai nasionalis banyak mendapatkan kursi.

Namun para caleg incumbent pada Pemilu 2024 harus siap-siap tergusur para pendatang baru potensial yang banyak bermunculan. Nama-nama bakal caleg muka baru tersebut patut diperhitungkan bakal mendulang suara.

Beberapa nama baru yang muncul seperti Abdullah Abu Bakar dicalonkan PAN, yang saat ini masih menjabat Wali Kota Kediri dua periode. Wali kota yang akrab disapa Mas Abu ini saat dikonfirmasi membenarkan telah didaftarkan DPP PAN untuk posisi bacaleg DPR RI.

Namun ia juga didaftarkan untuk bacaleg DPRD Jawa Timur. Terhadap kedua pendaftaran tersebut pada saatnya akan dipilih salah satu dari kedua pilihan itu. Tetapi bagi masyarakat Kediri nama Abdullah Abu Bakar sudah sangat dikenal elektabilitasnya, sehingga bakal banyak mendulang suara dari pemilih PAN dan suara mengambang (swing voters).

Sementara Partai Golkar juga mendaftarkan nama mantan Sekretaris Daerah Provinsi Jatim yang juga mantan Bupati Tulungagung dua periode, Heru Cahyono untuk posisi caleg DPR RI. Ketokohan dan elektabilitas Heru Cahyono di wilayah Mataraman tidak diragukan lagi. Mengingat pernah menjadi Bupati Tulungagung dua periode sehingga banyak dikenal masyarakat yang menjadi konstituennya.

Apalagi Heru adalah mantan birokrat handal berdomisili di Tulungagung, itu akan memberikan nilai tambah dan kedekatan dengan pemilihnya. Diusung Partai Golkar menjadikan peluangnya lolos ke Sanayan sangat terbuka.

Calon penantang potensial lainnya datang dari kader PDIP yakni Pulung Agustanto. Dari bakal caleg DPR RI yang maju, Pulung yang paling agresif melakukan branding politik dengan memasang puluhan baliho besar di pinggir jalan.

Sejauh ini baru baliho Pulung yang paling banyak menghiasi baliho bakal calon legislatif DPR RI di wilayah Dapil VI. Apalagi Pulung juga bakal mendapat sokongan penuh dari kerabat dekatnya yang menjadi kepala daerah.

Masih ada satu lagi bacaleg yang juga bakal bertarung di wilayah Dapil VI yakni artis Venna Melinda yang dicalonkan oleh Partai Perindo. Meski maju dari parpol nonparlemen, nama Venna bagi sebagian masyarakat wilayah Dapil VI sudah tidak asing lagi.

Venna pernah menjadi anggota DPR RI dari Dapil VI mewakili Partai Demokrat pada Pemilu 2009 - 2014.
Pada Pemilu 2019, Venna maju melalui Partai Nasdem, namun gagal karena kalah selisih suara tipis dengan Nurhadi, pemilik sejumlah jaringan radio yang merupakan pendatang baru politisi Senayan.

Dengan kemunculan nama-nama bacaleg baru, diprediksi bakal semakin memperketat persaingan dengan sesama calon satu partai maupun persaingan calon antar parpol. *****

Sumber: Surya
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved