5 Keutamaan Bulan Dzulqa'dah, Bulan ke-11 dalam Kalender Hijriyah

Berikut lima keutamaan Bulan Dzulqadah, bulan ke-11 dalam Kalender Hijriyah, yang penting diketahui umat Muslim.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
Surya.co.id
Ilustrasi - keutamaan Bulan Dzulqadah 

SURYA.CO.ID - Berikut lima keutamaan Bulan Dzulqadah, bulan ke-11 dalam Kalender Hijriyah, yang penting diketahui umat Muslim.

Bulan Dzulqadah termasuk dalam empat Bulan Haram bersama bulan Muharram, Rajab, dan Dzulhijjah.

Disebut Bulan Haram karena pada bulan-bulan tersebut umat Islam dilarang mengadakan peperangan.

Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an Surat At Taubat bahwa bulan Dzulqadah, Muharram, Rajab dan Dzulhijjah sebagai bulan agung dan mulia, agar umat Islam bisa mengambil manfaatnya.

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ….

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu….. (QS At-Taubah [9]: 36)

Lantas Apa Saja Keutamaan Bulan Dzulqadah? Berikut penjelasannya dirangkum dari berbagai sumber.

1. Bulan yang Dimuliakan

Dzulqa’dah adalah salah satu dari empat bulan yang dimuliakan (al-Asyhur al-Hurum).

Empat bulan haram atau empat bulan yang dimuliakan tersebut di antaranya Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.

Disebut Dzulqa’dah dikarenakan orang-orang Arab pada masa lalu tidak melakukan perang (qu’uud ‘anil qitaal) di bulan tersebut.

Hal ini disebutkan dalam al-Quran:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS: at-Taubah: 36)

Lebih lanjut empat Bulan Haram tersebut dijelaskan juga dalam Hadits:

"Sesungguhnya zaman ini telah berjalan (berputar), sebagaimana perjalanan awalnya ketika Allah menciptakan langit dan bumi, yang mana satu tahun ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram, tiga bulan yang (letaknya) berurutan, yaitu Dzulkaidah, Dzulhijah, dan Muharam. Kemudian Rajab yang berada di antara Jumadil (Akhir) dan Syaban." (HR Bukhari dan Muslim).

2. Bulan Haji

Dzulqa’dah adalah satu di antara tiga bulan haji. Selain Dzulqadah terdapat bulan Syawal dan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Tidak sah ihram untuk haji pada selain waktu tersebut.

اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ (البقرة: ١٩٧)

“Musim haji itu pada bulan-bulan yang telah dimaklumi (ditentukan)” (QS al-Baqarah: 197).

3. Rasul Umroh di Bulan Dzulqadah

Rasulullah Muhammad SAW tidak pernah melaksanakan umrah selain bulan Dzulqa’dah.

Sahabat Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu meriwayatkan:

اعْتَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَرْبَعَ عُمَرٍ، كُلَّهُنَّ فِي ذِي القَعْدَةِ، إِلَّا الَّتِي كَانَتْ مَعَ حَجَّتِهِ، عُمْرَةً مِنَ الحُدَيْبِيَةِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ العَامِ المُقْبِلِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ الجِعْرَانَةِ، حَيْثُ قَسَمَ غَنَائِمَ حُنَيْنٍ فِي  ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مَعَ حَجَّتِهِ (رواه البخاري) -

Maknanya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berumrah sebanyak empat kali, semuanya pada bulan Dzulqa’dah kecuali umrah yang dilaksanakan bersama haji beliau, yaitu satu umrah dari Hudaibiyah, satu umrah pada tahun berikutnya, satu umrah dari Ji’ranah ketika membagikan rampasan perang Hunain dan satu lagi umrah bersama haji” (HR al-Bukhari).

4. Disebut dalam Firman Allah SWT

Dzulqa’dah adalah 30 malam yang disebutkan oleh Allah:

وَوَاعَدْنَا مُوسَى ثَلَاثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَاهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَاتُ رَبِّهِ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً، وَقَالَ مُوسَى لِأَخِيهِ هَارُونَ اخْلُفْنِي فِي قَوْمِي وَأَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ سَبِيلَ الْمُفْسِدِينَ (سورة الأعراف: ١٤٢)

Maknanya: “Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa untuk memberikan kepadanya kitab Taurat setelah berlalu tiga puluh malam (bulan Dzulqa’dah), dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh malam lagi (sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya menjadi empat puluh malam. Dan Musa berkata kepada saudaranya, yaitu Harun, “Gantikanlah aku dalam memimpin kaumku, dan perbaikilah dirimu dan kaummu, dan janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan” (QS al-A’raf: 142)

5. Anjuran Memperbanyak Amalan Sunnah

Di Bulan Dzul Qa'dah umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan sunah.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan dalam ceramahnya, Allah menciptakan permukaan bumi ini luas. Tapi tak sama antar permukaan satu dan lain.

Begitu juga dengan bulan pun tak sama, Allah menyebut jumlah bilangan ada 12 bulan tapi tidak sama kedudukannya, tapi 4 bulan mulia.

"Jangan sampai kita seperti orang jahil, yang tidak bisa membedakan hari yang dimuliakan Allah SWT. Sehingga setelah hari itu berlalu kita menyesal yang tidak ada artinya," pesan Ustadz Abdul Somad pada salah satu ceramahnya yang diunggah di YouTube.

Amalan apakah itu? Ustadz Abdul Somad menjelaskan amalan sunah paling utama adalah puasa.

Bisa melakukan puasa Senin-Kamis sebagaimana diajarka Rasullah Muhammad SAW, atau ibadah sunah lain seperti shalat sunah.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved