Berita Surabaya

Perjuangkan Legalitas Rumah, Warga Joyoboyo Surabaya Wadul ke Komisaris Utama PT KAI

Sebanyak 2.000 rumah yang berada di seberang Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), Surabaya, berdiri di atas lahan PT KAI.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Tony Hermawan
Suasana pemukiman di seberang Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), Surabaya, Kamis (18/5/2023). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Sebanyak 2.000 rumah berdiri di seberang Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), Surabaya.

Keberadaan ribuan rumah itu, sudah ada sejak lebih dari separuh abad. Sebagaian besar penduduknya, bahkan sudah memiliki cucu.

Dibalik hunian yang masuk lokasi strategis karena dekat dengan jantung Kota Surabaya, ternyata para penghuninya kerap dilanda rasa cemas.

Pangkal masalahnya, ribuan rumah tersebut berdiri di lahan Oost-Java Stoomtram Maatschappij (OJS) sebuah perusahaan kereta api swasta yang kemudian sekarang diklaim milik PT KAI.

Sudah banyak contoh kasus hunian yang berdiri di atas lahan perusahaan kereta api, sewaktu-waktu bisa tergusur.

Sujarwo salah seorang warga Joyoboyo mengatakan, polemik ini sekarang tengah diperjuangkan untuk dicarikan solusi.

Ikhtiar masyarakat setempat, beberapa tahun lalu mereka datang ke Kantor Badan Pertanahan Nasional (Nasional).

Hasilnya, BPN mengarahkan supaya warga tidak berseteru dengan PT KAI, melainkan harus sering-sering berdiskusi.

Hasil dari usaha tersebut, masalah pemukiman Joyoboyo beberapa kali dibahas dewan melalui Rapat Pendengar Pendapat Umum (RDPU).

Bahkan, DPR RI dan Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto beberapa waktu lalu juga sempat blusukan ke lokasi.

"Ada solusi baik warga maupun PT KAI, sama-sama tidak bisa mendapat legalitas. Kecuali PT KAI melepas lahan untuk warga atau sebaliknya warga bersedia melepas untuk PT KAI," kata Sujarwo.

Diketahui, masalah seperti ini tidak hanya dialami warga Joyoboyo saja. Persoalan yang kurang lebih serupa juga dialami warga Karangpilang, Sidotopo, Pacar Keling dan Sidoarjo. Penduduk dari 5 wilayah itu pada Rabu (17/5/2023) malam, ramai-ramai mengadu kepada Komisaris Utama PT KAI Kiai Said Aqil Siroj saat berkunjung ke Surabaya.

Komisaris Utama PT KAI itu berjanji akan memberikan keputusan terbaik. Pulang dari Surabaya dirinya menjanjikan segera bertemu Dirut PT KAI.

"Insya Allah akan ada jalan keluar," pungkasnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved