Pemprov Jatim
Bangkai Ikan Paus Balin yang Terdampar di Surabaya Akan Jadi Koleksi Museum Satwa Jatim Park II
Gubernur Khofifah mengawal langsung proses evakuasi ikan paus balin yang terdampar di wilayah Pantai Kenjeran Park, Surabaya, Kamis (18/5/2023).
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengawal langsung proses evakuasi ikan paus balin yang terdampar di wilayah Pantai Kenjeran Park, Surabaya, Kamis (18/5/2023).
Ikan paus tersebut, ditemukan oleh nelayan dikawasan Mulyorejo pada Minggu (14/5/2023).
Setelah diteliti oleh para ilmuwan, ikan paus tersebut diputuskan untuk dievakuasi guna dibawa ke Museum Satwa Jatim Park II.
Karena terbilang langka dan memiliki nilai edukasi, paus balin merupakan mamalia laut yang biasa hidup di perairan Australia ini akan dimuseumkan dan dijadikan koleksi untuk wisata edukasi di Jatim Park II.
“Ini adalah hasil kerja bersama di antara kami semua. Bahwa nelayan setempat telah menemukan ikan paus mati terdampar. Yang setelah dikonfirmasi dari FKH Unair, jenisnya adalah ikan paus balin,” kata Gubernur Khofifah.
Oleh para ilmuwan dari Unair, ikan paus balin ini telah dilakukan autopsi. Di mana organ hati dan limpanya diambil untuk dilakukan penelitian terkait penyebab kematian paus ini.
Dikatakan Khofifah, butuh 12 hari untuk mendapatkan hasil penelitian dari dua organ tersebut.
“Karena berdasarkan laporan yang kami terima, pada paus ini tidak ada luka, tidak ada bekas kecelakaan atau pendarahan. Bahkan pendengarannya juga masih bagus. Maka kami butuh waktu untuk mendapatkan hasil penelitiannya,” kata Khofifah.
Lebih lanjut, dari tempatnya terdampar di kawasan Mulyorejo, ikan paus balin ini dibawa ke Pantai Kenjeran Park dengan menggunakan tiga perahu dan ditarik menggunakan tali.
Di Kenjeran Park tersebut, truk sudah disiapkan. Begitu juga dengan alat berat berupa crane yang bertugas mengangkat ikan paus balin dari laut ke atas armada truk. Crane sengaja disiapkan karena ikan paus ini memiliki panjang 12 meter dan berat 10 ton.
Proses evakuasinya memakan waktu yang cukup lama. Sebab petugas harus memastikan tubuh ikan paus balin itu tidak rusak dan tetap terjaga bentuk dan kelengkapan tubuhnya.
“Kami bersyukur koordinasi terus terjalin. Jadi ikan paus balin ini akan disiapkan untuk melengkapi koleksi Museum Satwa Jatim Park II. Tapi bangkai ikan paus ini harus dikubur dulu selama 1,5 sampai 2 tahun. Baru setelah itu dibongkar dan rangkanya dirangkai ulang,” jelas Khofifah.
Lebih lanjut mantan Menteri Sosial ini menyatakan, bahwa Jatim ini memang adalah titik perlintasan di mana ikan paus dari Australia dalam waktu waktu tertentu akan bermigrasi ke India.
“Jadi ikan paus ini akan dikubur dulu kemudian dirangkai menjadi objek edukasi, agar kita belajar tentang keanekaragaman dari wilayah maritim kita,” pungkas Khofifah.
Sementara itu, Koordinator BPSPL Denpasar Wilayah Jatim Suwandi menambahkan, bahwa evakuasi bangkai ikan paus balin ini dikawal betul oleh ilmuwan akademisi dan pemerintah.
“Proses evaluasi ini cukup berat. Ini tadi ditarik dengan tiga perahu dan diangkat menggunakan crane. Bangkai paus ini akan dibawa ke Museum Satwa Jatim Park II untuk penguburan dan nanti akan dibongkar ulang dan disusun ulang,” katanya.
Tim dari Pemprov Jatim yaitu dari BPBD Jatim akan membantu mulai pengiriman hingga penguburan ikan paus balin tersebut.
bangkai ikan paus balin
Khofifah Indar Parawangsa
Gubernur Khofifah
Museum Satwa Jatim Park II
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Kuota Haji Jatim Bakal Bertambah 1.272 Orang, Gubernur Khofifah Apresiasi Kemenag RI |
![]() |
---|
Wujudkan Jatim Lumbung Pangan Nasional, Gubernur Khofifah Dorong Penerapan Pertanian Modern di Ngawi |
![]() |
---|
6.141 Guru Honorer di Jatim Lolos Passing Grade, Diajukan Gubernur Khofifah untuk Diangkat Jadi PPPK |
![]() |
---|
Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Sebagai Tokoh Inspirator Gerakan Vokasi Jawa Timur |
![]() |
---|
Gubernur Khofifah Ajak Perguruan Tinggi Muhammadiyah Tingkatkan Inovasi dan Daya Saing Global |
![]() |
---|