Jaga Kehandalan Sistem Backbone Jatim 150 MW, PLN UIT JBM Lakukan Pemeliharaan Rutin GIS Waru 150 kV

SURYA.co.id | SURABAYA - PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) pasca siaga Idul Fitri, mulai bergerak melakukan pemeliharaan rutin pada Gas Insulated Substation (GIS) 150 kV Waru.

Karena GIS ini merupakan salah satu Gardu Induk (GI) yang menyuplai kebutuhan listrik untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya.

"Kegiatan ini untuk memastikan seluruh peralatan berfungsi optimal sehingga kualitas pelayanan terhadap pelanggan tetap aman," kata Didik Fauzi Dakhlan, General Manager PLN UIT JBM, Rabu (17/5/2023).

Pemeliharaan rutin dua tahunan dilakukan pada GI Waru - Rungkut 150 kV, berhasil diselesaikan Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Surabaya dengan mengerahkan 20 orang personel.

Mereka terdiri dari  tim Pemeliharaan Gardu Induk, Pemeliharaan Proteksi Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Surabaya Selatan, serta tim Jaringan dan Gardu Induk Waru dan Rungkut.

Didik menyebutkan bahwa pekerjaan pemeliharaan rutin dua tahunan ini penting dilakukan.

"GI Waru - Rungkut merupakan supply utama untuk Surabaya Kota termasuk didalamnya kawasan industri, kantor Pemerintahan, Rumah Sakit dan sektor-sektor lainnya, termasuk Pulau Madura juga mendapat supply dari GI Waru dengan beban yang di salurkan cukup besar yaitu 145 MW”, jelas Didik.

Pemeliharaan GI Waru - Rungkut dilaksanakan karena merupakan salah satu sistem jalur backbone Jawa Timur.

“GI Waru - Rungkut adalah salah satu jalur sistem backbone Jawa Timur, sehingga keandalan peralatan menjadi perhatian penting. Dengan pemeliharaan yang dilakukan, saving energy terselamatkan sebesar 150 MW ”, terang Didik.

Upaya menjaga keandalan pada jalur sistem backbone ini, tentu saja selain mengandalkan pemeliharaan rutin dua tahunan, inspeksi peralatan dilakukan setiap hari oleh personil operator GI, agar deteksi terhadap munculnya anomali pada sebuah peralatan dapat cepat dilakukan, sehingga penanganannya juga semakin cepat dilakukan dan tidak menyebabkan resiko munculnya gangguan pada sistem kelistrikan.