Berita Banyuwangi

Banyuwangi Sea Turtle Fundation Bikin Replika Penyu Serupa Aslinya untuk Sarana Edukasi

Puluhan miniatur penyu berbagai jenis tersimpan di ruang workshop milik Pembina Banyuwangi Sea Turtle Fundation (BTSF)

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/aflahul abidin
Pembina Banyuwangi Sea Turtle Fundation (BTSF) Wiyanti Haditanojo dan replika penyu buatannya. 

SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Puluhan miniatur penyu berbagai jenis tersimpan di ruang workshop milik Pembina Banyuwangi Sea Turtle Fundation (BTSF) Wiyanti Haditanojo di Kabupaten Banyuwangi.

Miniatur tersebut dari beberapa jenis, mulai dari telur utuh, telur baru menetas, tukik, hingga penyu berukuran lebih besar.

"Ada empat jenis minatur penyu yang saya buat. Keempatnya adalah penyu yang hidup di Banyuwangi," kata pria yang akrab disapa Wiwit itu, Selasa (16/5/2023).

Empat penyu yang dimaksud adalah penyu belimbing (Dermochelis coriacea), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricate), dan Benyu lekang (Lepidochelys olivacea).

Masing-masing penyu memiliki bentuk yang berbeda, mulai dari telur hingga setelah menetas. Bagi para pencinta penyu, tak sukar untuk membedakan masing-masing. Bahkan ketika masih dalam bentuk telur.

Soalnya, tiap penyu memiliki ukuran telur yang berbeda satu sama lain, meski bentuknya hampir serupa.

"Maka saya membuat replika ini dalam berbagai bentuk sebagai sarana edukasi," tambah Wiwit.

Ia mengatakan, mengenalkan penyu melalui replika adalah cara termudah. Tak memungkinkan bagi dia untuk membawa penyu asli keliling sekolah-sekolah atau tempat-tempat lain.

Apalagi semua jenis penyu laut di Indonesia termasuk binatang dilindungi sesuai Peraturan pemerintah 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

"Kalau dikenalkan hanya dari foto, orang biasanya tidak begitu tertarik. Kalau ada replika yang menyerupai aslinya, orang lebih mudah tertarik," tambah dia.

Sebenarnya, Wiwit telah lama membuat minatur penyu. Sebelumnya, ia membuat miniatur dalam ukuran sedang. Miniatur itu biasa dipakai untuk cindera mata atau kebutuhan sejenis.

Dalam beberapa tahun terakhir, ia terpikir untuk membuat minatur dalam bentuk dan ukuran yang lebih beragam. Ide itu terbesit saat ia mengatahui sulitnya mengedukasi masyarakat soal penyu tanpa menunjukkan bentuk aslinya.

Padahal Wiwit mempercayai, edukasi pengenalan penyu merupakan pintu masuk untuk mengetuk kesadaran masyarakat soal pelestarian hewan tersebut.

Maka dari itu, Wiwit mencoba untuk membuat replika penyu semirip mungkin dengan aslinya. Mulai dari ukuran, bentuk, hingga corak dan kelirnya.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved