Berita Surabaya

FKIJK Jatim Gandeng Muslimat NU untuk Tingkatkan Literasi Keuangan dan Perlindungan Konsumen

Dirut Bank Jatim, Busrul Iman, yang juga sebagai Ketua FKIJK Jatim, menyatakan FKIJK berupaya terus melakukan sinergi dan kolaborasi.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
sri handi lestari/surya.co.id
Ketua Muslimat NU Masruroh Wahid saat melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Direktur Utama Bank Jatim sekaligus Ketua FKIJK Jatim Busrul Iman terkait kerja sama peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Penandatanganan ini disaksikan Asisten Administrasi Umum Setda Jatim Akhmad Jazuli dan Kepala OJK Regional 4 Jatim Giri Triboto, Kamis (11/5/2023). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Kinerja sektor jasa keuangan di Jatim tetap terjaga positif.

Hal itu tercermin dari kecukupan modal yang di atas threshold dan kecukupan likuiditas untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat, serta risiko kredit yang termitigasi dengan baik.

"Atas kondisi ini kami sampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh Lembaga Jasa Keuangan di Jatim, yang melalui perannya, mampu mendorong pertumbuhan perekonomian di Jatim dan kinerjanya tetap terjaga," kata Giri Triboto, Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jatim, saat kegiatan halal bihalal Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Jatim di kantor OJK Surabaya, Kamis (11/5/2023).

Lebih lanjut Giri memaparkan, kinerja yang terjaga itu terlihat dari beberapa sektor lembaga jasa keuangan.

Pada sektor perbankan, posisi akhir Februari 2023, total aset perbankan tumbuh sebesar 3,56 persen (yoy), yang dipengaruhi oleh pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 3,33 persen dan pertumbuhan
penyaluran kredit sebesar 5,96 persen.

"Total penyaluran kredit di Jatim, sebesar Rp 526,9 triliun. Dari jumlah itu, sebanyak Rp 202,7 triliun atau 38,48 persen disalurkan kepada Pelaku UMKM dengan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 9,79 persen dibanding tahun sebelumnya," jelas Giri, dalam acara yang dihadiri oleh Asisten Administrasi Umum Setda Jatim Dr H Akhmad Jazuli SH MSi, Ketua Muslimat NU Dra Hj Masruroh Wahid MSi, dan Direktur Utama Bank Jatim selaku Ketua FKIJK Jatim Busrul Iman.

Adapun sektor penyaluran kredit UMKM terbesar terdapat pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebanyak 50,29 persen, sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan sebanyak 16,65 persen dan sektor Industri Pengolahan, sebesar 12,35 persen.

Pada sektor IKNB (Industri Keuangan Non Bank), Giri menyebutkan, penyaluran pembiayaan di tercatat tumbuh sebesar 7,88 persen (yoy) dengan NPL sebesar 2,62 persen.

Premi dan Klaim Asuransi Umum tercatat tumbuh masing-masing sebesar 76,38 persen dan 19,76 persen.

Adapun penyaluran pinjaman melalui layanan Fintech Peer to Peer Lending tercatat mengalami peningkatan sebesar 43,15 persen atau tercatat sebesar Rp 6,06 triliun.

Pada Sektor Pasar Modal, Jatim merupakan provinsi dengan Single Investor Identification (SID) terbanyak kedua secara nasional dengan jumlah SID sebanyak 1,4 juta.

"Produk pasar modal di Jawa Timur didominasi oleh produk Reksadana dengan porsi tertinggi yakni sebanyak 1,3 juta rekening investasi dan pertumbuhan produk pasar modal tertinggi adalah produk Surat Berharga Negara (SBN) dengan prosentase pertumbuhan sebesar 33,92 persen (yoy)," ungkap Giri.

Selain produk pasar modal tersebut di atas, terdapat produk pasar modal lainnya yakni Securities Crowd Funding (SCF) di mana di Jatim hingga posisi Maret 2023 telah menghimpun dana sebesar Rp 31,09 miliar dari sebanyak 7.492 Pemodal kepada 23 Penerbit.

Adapun industri penerbit yang paling banyak memanfaatkan produk SCF adalah industry food and beverage (FNB), agriculture, dan shopping & retail.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved