FK UNAIR Inisiasi Pembentukan Sahabat Thaler di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Mojokerto

SURYA.co.id, Mojokerto - Departemen Anatomi, Histologi, dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya bekerjasama dengan Panti Asuhan Yatim Mojokerto menginisiasi pembentukan sahabat Thaler, kader sebaya yang diharapkan dapat menyebarkan pengetahuan perihal talasemia.

Kegiatan digelar selama 3 bulan, mulai 8 April 2023 di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Gedeg Mojokerto dengan melibatkan staf Departemen Anatomi, Histologi, dan Farmakologi dan dokter internship yang berdinas di Mojokerto.

Pimpinan PAY Muhammadiyah Gedeg, Drs H Akhmad Hudiyanto menyambut antusias kegiatan ini. “Peserta pelatihan tidak pernah mendengar tentang talasemia. Namun pengetahuan mereka meningkat pasca pelatihan ini,” katanya.

Ia berpesan bahwa dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa dapat mempertimbangkan faktor kesehatan dan genetik jika kelak akan menikah.

Ketua panitia kegiatan dr Annette d'Arqom dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga berharap para siswa dapat mengolah pengetahuan umum tentang penyakit talasemia akibat kelainan genetika menjadi lebih mudah diterima di kalangan teman sebaya.

“hasil dari kegiatan kaderisasi ini bisa diakses secara online di YouTube Sahabat Thaler,” tambahnya.

Dia menambahkan bahwa program kaderisasi dan edukasi Thalassemia ini ke depannya akan melibatkan lebih banyak siswa usia sekolah dan memperluas cakupan sasaran.

“Dengan semakin banyak siswa/i usia sekolah yang paham akan talasemia, diharapkan dapat memutus mata rantai talasemia mayor dan tentunya mengurangi beban kesehatan, ekonomi, dan mental yang ditimbulkan,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, acara ini berlangsung 3 bulan. Pelatihan melibatkan 50 orang siswa-siswi yang akan menjadi kader Sahabat Thaler.

Pelatihan berupa pemberian materi tentang dasar-dasar talasemia, skrining untuk mengetahui kemungkinan membawa kelainan genetik talasemia, pentingnya donor darah, dukungan pada penyintas talasemia

Acara ini kemudian akan dilanjutkan dengan pembuatan karya siswa-siswi mengenai talasemia dan kesehatan mental. Karya mereka kemudian akan dipresentasikan dihadapan teman sebayanya