BUS TNI Terobos Palang Pintu Kereta
NASIB Sopir Bus TNI seusai Terobos Palang Kereta Api di Malang: Prajurit Senior, Kini di-Off-kan
Begini nasib sopir 2 bus TNI yang menerobos palang pintu perlintasan Kereta Api (KA) di Kota Malang.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Begini nasib sopir 2 bus TNI yang menerobos palang pintu perlintasan Kereta Api (KA) di Kota Malang.
Aksi 2 bus TNI terobos palang pintu KA viral setelah videonya diunggah di media sosial.
Di video viral itu tampak dua bus TNI melintas cepat ketika palang perlintasan telah ditutup.
Di saat bersamaan, kereta dari arah Stasiun Malang menuju Stasiun Malang Kotalama melintas sambil membunyikan klakson.
Beruntung, tidak terjadi kecelakaan. Sebab, kereta melambatkan lajunya agar dua bus tersebut segera melintas.
Baca juga: VIDEO VIRAL Bus TNI Terobos Palang Pintu Kereta Api di Malang, Penjelasan Lantamal V Surabaya
Diketahui, kejadian itu terjadi di Jalan Laksamana Martadinata atau tepatnya di bawah Fly Over Kotalama pada Kamis (4/5/2023) sekitar pukul 18.00 WIB.
Menanggapi hal itu, Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan kejadian tersebut.
Ia menegaskan, kendaraan apa pun dilarang menerobos palang perlintasan KA.
"Di aturannya sudah jelas, di UU No 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretapian, bahwa pengguna jalan harus mendahulukan perjalanan KA (Kereta Api)," jelasnya, Jumat (5/5/2023).
Sementara itu, salah seorang pemilik usaha dealer sepeda motor bekas di sekitar lokasi kejadian, Titin mengungkapkan tidak mengetahui persis kejadian tersebut.
Ketika itu, tokonya sudah tutup ketika sore hari. Namun, diamatinya seringkali pengguna jalan menerobos palang perlintasan.
"Biasanya kalau orang daerah sini sudah paham. Jadi, kalau dari arah Stasiun Malang ke Stasiun Malang Kotalama itu biasanya kereta melambat. Ketika itu, pengguna jalan menerobos karena ada kesempatan lewat meski palang ditutup," terangnya.
Sementara itu, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Malang Kolonel Laut (KH/W) Dewi Lestari, S.Pd., M.Tr.Hanla., M.M,. CHRM, mengatakan, pihaknya telah mendalami kejadian tersebut.
Pihaknya memastikan, bahwa bus tersebut bukan bus operasional Lanal Malang atau Lapetal.