Pertumbuhan Kredit dan Peningkatan Kualitas Underlying Asset Dorong Kinerja Keuangan CIMB Niaga
Bank CIMB Niaga melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasian (unaudited) sebesar Rp2,0 triliun pada kuartal pertama tahun 2023.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Rahadian Bagus
SURYA.CO.ID|SURABAYA - PT Bank CIMB Niaga Tbk atau Bank CIMB Niaga melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasian (unaudited) sebesar Rp2,0 triliun pada kuartal pertama tahun 2023.
Angka tersebut naik 29,54 persen (year-on-year/YoY) dan menghasilkan earnings per share Rp 63,42.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, pihaknya memulai tahun 2023 dengan meraih hasil yang menggembirakan di kuartal pertama untuk seluruh segmen bisnis.
"Hal ini tak lepas dari dukungan oleh pertumbuhan kredit yang baik serta peningkatan kualitas underlying asset," kata Lani, Minggu (30/4/2023).
Dengan Gross non-performing loans (NPL) menurun ke 2,69 persen dari 3,6 persen di 2021 dan 2,84 di 2022.
"Perolehan ini memungkinkan kami untuk terus mengakselerasi penciptaan nilai bagi para stakeholders, serta memperkuat keyakinan atas prospek yang positif sampai akhir tahun 2023," jelas Lani.
Pencapaian kinerja ini juga mencerminkan pemulihan ekonomi Indonesia yang baik dan kesuksesan dalam penerapan 5 Pilar Strategi CIMB Niaga, yang berfokus pada pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Kedepannya, mereka akan terus membangun dan memanfaatkan kapabilitas digital untuk meningkatkan customer experience dan mendorong pencapaian tujuan jangka panjang CIMB Niaga.
Sejalan dengan hasil tersebut, indikator profitabilitas utama CIMB Niaga yaitu return on eguity (ROE) meningkat menjadi 15,19 persen.
Bank mempertahankan posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adeguacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing masing sebesar 21,3 persen dan 82,24 persen.
Total aset konsolidasian adalah sebesar Rp 347,3 triliun per 31 Maret 2023, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
Total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 240,1 triliun dengan rasio CASA sebesar 61,2 persen, sebagai hasil upaya Bank membangun hubungan yang lebih erat sekaligus meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital CIMB Niaga.
Jumlah kredit atau pembiayaan naik 10,19 persen (yoy), menjadi Rp 201,1 triliun (atau Rp199,6 triliun di luar pembiayaan saham), didukung pertumbuhan bisnis Corporate Banking (+16,2 persen/yoy), dan Consumer Banking (+9,4 persen/yoy).
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 5,5 persen (yoy), dan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat sebesar 20,6 persen (yoy), termasuk kontribusi dari anak perusahaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF).