Lebaran 2023

Arus Balik Lebaran 2023, Waspadai Bahaya Microsleep hingga Muatan Berlebih Saat Mengemudi

Pemudik perlu mempertimbangkan berbagai faktor, supaya perjalanan kembali ke rumah masing-masing berjalan aman dan nyaman.

surya.co.id/purwanto
Foto Ilustrasi, kendaraan terjebak macet saat arus mudik Lebaran 2023 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pasca Mudik Lebaran 2023, hal lain yang wajib dipikirkan adalah perjalanan kembali ke tempat perantauan yang tak kalah menantang.

Hingga saat ini, masih terlihat arus balik Lebaran 2023 di sejumlah daerah.

Auto2000 pun menyarankan agar para pemudik perlu mempertimbangkan berbagai faktor, supaya perjalanan kembali ke rumah masing-masing berjalan aman dan nyaman.

Aftersales Business Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara mengungkapkan, untuk mencegah terjadinya masalah saat melakukan perjalanan jauh, maka ada tiga hal yang perlu diperhatikan.

"Tiga hal yang perlu diperhatikan yang saya maksud adalah kondisi prima pengumudi mobil, kondisi mobil, dan kondisi jalan," ungkap Tara. Sabtu (29/4/2023).

Terkait kondisi pengemudi mobil, menurut Tara, pengemudi merupakan pihak yang paling ‘tertekan’ dalam ritual arus balik mudik, sehingga disarankan ada 2 driver jika perjalanan lebih dari 6 jam untuk menjaga keamanan dan kenyamanan berkendara.

"Ini penting. Karena masalah pertama dan paling sering diabaikan adalah mengantuk. Risikonya adalah serangan microsleep yang sangat berbahaya jika tidak segera diatasi dengan tidur meskipun hanya 30 menit," ungkapnya.

Selanjutnya adalah kesulitan mengendalikan emosi sebagai dampak dari padatnya arus lalu lintas, serta pula penyakit yang dapat mengurangi konsentrasi meskipun hanya flu dan batuk ringan.

"Oleh sebab itu, pastikan tubuh selalu dalam kondisi prima dengan tidur yang cukup minimal 6 jam sebelum berangkat dan minum vitamin untuk menjaga kesehatan tubuh. Kendalikan emosi dengan mengingat bahwa penumpang mobil adalah anggota keluarga tercinta," kata dia.

Sementara terkait kondisi jalan, kata Tara, berhubungan dengan rute yang dilalui saat mudik maupun arus balik, bisa jadi bukan jalan yang biasa dilewati setiap hari.

Artinya, banyak pengguna jalan tidak memahami kondisi jalan, seperti posisi lubang yang dapat memicu kecelakaan.

Pasalnya, medan jalan yang belum pernah dilewati kerap pula membuat bingung, khususnya kalau rambu-rambu dan marka jalan kurang lengkap.

Wilayah pegunungan menambah tingkat kesulitan mengingat medan jalan yang masih asing.
Hujan membuat jalan licin dan berisiko terkena aquaplaning yang berbahaya.

"Oleh sebab itu, pengendara mobil wajib fokus sepanjang jalan dan tidak turun konsentrasinya. Jangan mengalihkan perhatian seperti bermain ponsel atau memaksakan mengemudi walaupun badan sudah lelah. Segera kurangi kecepatan ketika melihat ada potensi masalah seperti jalan licin atau berlubang dan rambu tanda bahaya. Manfaatkan peta digital untuk mendapatkan rute yang paling optimal," jelasnya.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved