Kakek 70 Tahun Mudik ke Yogyakarta Naik Sepeda Tua, Tempuh Perjalanan 4 Hari Demi Minta Restu
Kakek 70 Tahun Mudik ke Yogyakarta Naik Sepeda Tua, Tempuh Perjalanan 4 Hari Demi Minta Restu
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Seorang kakek berusia 70 tahun nekat mudik ke Yogyakarta naik sepeda tua miliknya.
Kakek bernama Iwan Novie Purwadi, atau yang akrab disapa Mbah Pur ini rela menempuh perjalanan 4 hari demi meminta restu keluarga.
"Sampai sekarang saya selalu minta restu ke keluarga dan diizinkan. Menurut saya, doa dari keluarga menjadi semangat saya untuk bertualang," paparnya.
Persiapan Mbah Pur pun cukup matang. Ia sudah menyiapkan berbagai perlengkapan maintenance sepeda.
"Saya dari Demak mau mudik ke Yogyakarta, lalu saya lanjutkan ke Klaten dan Solo," katanya, dikutip dari TribunJateng.
Sembari mengecek roda sepedanya, Mbah Pur bercerita telah menjelajah beberapa pulau.
Seperti Sumatera, Kalimantan dan Bali menggunakan sepeda tuanya. Bahkan ia tiga kali menjelajah Pulau Bali beberapa tahun terkahir.
Untuk Pulau Jawa, Mbah Pur mengatakan sudah katam setiap pelosoknya karena sudah ia lintasi menggunakan sepeda.
"Sejak awal 2000 an saya menjelajah menggunakan sepeda. Tahun 1990 an saya juga menjelajah menggunakan Vespa," paparnya.
Kelelahan juga tak nampak pada raut muka Mbak Pur, padahal baru saja ia menaklukkan tanjakan Gombel menggunakan sepedanya.
Di usia yang tak lagi muda, Mbah Pur berujar menjaga kebugaran fisik jadi modal untuk bertualang.
Baik touring sepeda motor atau sepeda kayuh, dikatakannya butuh fisik yang mumpuni.
"Namun hal terpenting adalah kesabaran, apapun kendaraannya kesabaran jadi kuncinya. Jangan pernah emosi dan nikmati setiap kilometernya," pesannya.
Mudik pakai odong-odong
Unik dan murah meriah, itulah kata yang tepat menggambarkan momen mudik sebuah keluarga di Jakarta Timur.
Hanya bermodal Rp 80 ribu, pemudik tersebut bisa pulang kampung sampai Indramayu.
Yang tak kalah jadi sorotan adalah kendaran mudiknya yang terbilang tak biasa.
Pria bernama Toni mudik dengan transportasi tak biasa, yakni odong-odong 'kereta Thomas'.
Kisah Toni mudik pakai odong-odong ke kampung halaman di Indramayu viral.
Bukan tanpa alasan Toni mudik pakai odong-odong lantaran ingin menghemat budget pengeluaran.
Bertolak dari Jakarta Timur, Toni dan istrinya pun mudik menggunakan sepeda motor yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa seperti sebuah kereta berjumlah dua gerbong.
"Kalau ini orang-orang ngasih namanya odong-odong 'kereta thomas'," ujar Toni, seperti dilansir dari Tribun Trends.
Adapun Kereta Thomas sendiri merupakan salah satu tokoh animasi di dalam acara kartun berjudul Thomas and Friends.
Toni lantas mengatakan, alasannya mudik menggunakan odong-odong miliknya.
"Kalau ini orang-orang ngasih namanya odong-odong 'kereta thomas'," ujar Toni.
Adapun Kereta Thomas sendiri merupakan salah satu tokoh animasi di dalam acara kartun berjudul Thomas and Friends.
Toni lantas mengatakan, alasannya mudik menggunakan odong-odong miliknya.
Rupanya, itu dilakukan semata-mata karena menekan budget.
Biaya yang dikeluarkan Toni pun hanya puluhan ribu rupiah untuk sampai ke kampung halaman.
"Biaya bensin Rp 80.000 sampai ke Indramayu.
Kalau naik bus, kan lumayan mahal.
Di hari biasa memang tiket bus Rp 80.000 tapi kalau mau Lebaran Rp 250.000. Ya lumayan, irit sedikit," kata Toni.
Dengan budget puluhan ribu rupiah itu, Toni bisa mengisi bensin tiga kali dan menempuh waktu selama lima jam hingga sampai di Indramayu.
Kemudian, demi keselamatan, Toni mengaku berkendara dengan lambat.
Apalagi, kendaraan yang dipakainya sudah dimodifikasi.
Selain itu, barang bawaan yang dibawanya pun tidak terlalu banyak.
Sebab, akan sangat berisiko apabila muatan yang dibawa berlebihan.
"Paling lari (melaju) 25-30 kilometer per jam. Enggak berani kencang-kencang saya," tutur Toni.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.