Ramadhan 2023

Doa untuk Mendapatkan Malam Lailatul Qadar Arab dan Terjemahan

Berikut doa untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar yang pernah dibaca oleh Rasulullah SAW di Bulan Ramadhan.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Canva
Ilustrasi - doa untuk mendapatkan malam lailatul qadar 

SURYA.CO.ID - Berikut doa untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar yang pernah dibaca oleh Rasulullah SAW di Bulan Ramadhan.

Apa itu malam Lailatul Qadar? Menurut Bahasa, malam Lailatul Qadar berarti malam ketetapan.

Sebagaimana Firman Allah SWT, malam Lailatul Qadar disebut sebagai malam penuh dengan kemuliaan dan lebih baik dari seribu bulan.

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar. Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu? Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar." (Q.S. Al Qadr: 1-5).

Untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar yang penuh dengan pengampunan, tentu saja umat Muslim harus memperbanyak amalan ibadah dan hanya mengharap kepada Allah SWT.

Salah satu amalan yang dianjurkan adalah banyak membaca doa malam Lailatul Qadar yang pernah dibaca oleh Rasulullah SAW.

Doa Malam Lailatul Qadar

Melansir laman NU, terdapat dua teks doa malam Lailatul Qadar yang dapat diamalkan.

1. 

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul-'afwa, fa'fu 'anni.

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku." (HR. Ibnu Majah no. 3850).

2.

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ  تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah)

Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).” (HR. At-Tirmidzi)

Lantas kapan malam Lailatul Qadar itu?

Ustadz Abdul Somad menjelaskan menurut pandangan ulama, malam lailatul qadar ada pada akhir bulan Ramadhan.

"Menurut pandangan ulama, carilah, berusahalah untuk merebutnya di malam-malam terakhir Ramadhan," jelas UAS dalam ceramahnya yang diunggah di YouTube.

Ada berbagai pendapat ulama yang memprediksi malam Lailatul Qadar. Ada yang berpendapat jatuh pada malam ke-27 Ramadhan dan 29 Ramadhan. Ada juga yang menyebut malam ke-17 Ramadhan dan malam ke-3 Ramadhan.

Ustadz Abdul Somad mengaku tidak menolak seluruh pendapat tersebut, namun umat Muslim sebaiknya tidak hanya bertumpu pada satu malam saja.

Sehingga amalan baik harus terus dilakukan, selama Bulan Ramadan.

Siapa orang yang mendapatkan malam lailatul qadar?

"Allah tidak beritahu siapa yang dapat lailatul qadar, supaya hati senantiasa rindu selalu beristighfar karena merasa belum mendapat ampunan," jelas Ustadz Abdul Somad.

Disampaikan Ustadz Abdul Somad dalam cuplikan video tanya jawab yang diunggah di kanal Youtube Mutiara Islam (21/6/2018).

Adapun ciri-ciri atau tanda orang yang mendapatkan malam tersebut menurut penjelasan Ustad Somad pada menit ke 1 lebih 20 detik dalam cuplikan video itu, yakni terjadi perubahan dari orang tersebut.

Perubahan yang dimaksud, kataUstad Somad, bukanlah perubahan fisik. Melainkan perubahan perilaku.

"Seperti apa orang yang mendapatkannya? Ada perubahan. Bukan setelah dapat lailatul qadar jadi tukang ngomong, 'Alhamdulillah kemarin saya dapat lalilatul qadar. Begitu saya turun mau ambil wudhu saya lihat semua pohon-pohon bambu rebah, tumbang," ujar Ustad Abdul Somad.

"Bukan pada bentuk fisiknya, tapi ada perubahan," tegas UAS.

Kemudian UAS memberikan contoh perubahan yang dimaksud dari orang yang mendapatkan malam lailatul qadar.

Dicontohkan seperti seorang wanita sebelumnya tidak memakai jilbab.

Tapi setelah wanita tersebut melakukan iktikaf ia tidak pernah lagi melepaskan jilbab dari kepalanya.

Atau seorang bapak yang dulunya memiliki sifat yang sangat pelit.

Namun setelah mendapatkan malam lailatul qadar, ia selalu menyumbangkan sedekahnya setiap lewat di kotak amal.

Lebih lanjut lagi, UAS kemudian memberitahukan amalan yang dikerjakan pada malam lailatul qadar.

UAS mengatakan malam lailatul qadar diisi dengan qiyam.

Yaitu dengan mengerjakan shalat sunah, membaca al-quran, mendengarkan tausiah, dzikir dan bermuhasabah atau merenung dan memikirkan kesalahan yang telah diperbuat.

UAS kemudian menambahkan agar tetap menjaga air wudhunya jangan sampai putus pada saat melewati malam lailatul qadar.

Jika air wudhu terputus atau batal, kata UAS, maka segera berwudhu kembali.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved