Berita Entertainment
BIODATA Soimah yang Mengaku Diperlakukan Semena-mena Petugas Pajak: Seakan-akan Saya Ini Koruptor
Soimah, artis serta bisa mengaku mendapat perlakuan semena-mena petugas pajak, bahkan merasa dianggap seperti koruptor. Begini pengakuan blak-blakan
SURYA.CO.ID - Inilah profl dan biodata Soimah Pancawati atau Soimah, artis serta bisa yang mengaku mendapat perlakuan semena-mena petugas pajak.
Soimah bahkan mengaku diperlakukan layaknya seorang koruptor oleh petugas pajak.
Pengakuan blak-blakan Soimah itu diungkapkan dalam perbincangan dengan budayawan Butet Kertarajasa di channel YouTube Blakasuta.
Salah satu perlakuan petugas pajak yang diterima Soimah ketika dia ditanya terkait nota-nota pengeluarannya.
Persoalan nota ini terkadang membuat Soimah dan suaminya bertengkar, karena suami Soimah yang bertugas mengumpulkan nota-nota untuk laporan pajak.
Baca juga: Ini Sepak Terjang Rafael Alun saat Jadi Pejabat Ditjen Pajak, Kini Terancam Dimiskinkan KPK
"Setiap tahun saya padu (bertengkar) sama suamiku, kan suamiku yang ngurusin, nyatet (mencatat), kan dia," kata Soimah dikutip dari YouTube Blakasuta.
"Kalau aku ditanyain 'ini mana notanya?' Aku stres ngurusi nota, uripku (hidupku) kok setiap tahun ngurusi nota buat pajak aja. Semua harus pakai nota, otakku masak buat ngurusi nota terus," imbuhnya.
Ada beberapa kejadian yang menurutnya tak masuk akal terkait nota.
Seperti ketika dia mengeluarkan uang untuk keluarganya, Soimah diminta untuk menunjukkan nota.
"Waktu itu awal-awal sukses, kalau punya banyak uang, tugas saya pertama membahagiakan, membantu keluargaku, masak bantu keluarga enggak boleh, dijaluki (dimintain) nota mas," ucap Soimah.
"Lha masak aku bantu saudara-saudara pakai nota. Jadi enggak percaya, 'masak bantu saudara segini besarnya, 'yo sak karepku to," lanjutnya.
Begitu juga ketika Soimah membeli rumah dengan harga Rp 430 juta, yang juga dicurigai oleh oknum petugas pajak.
"Udah lunas lah Rp 430 juta, ke notaris, enggak deal dari perpajakan, karena enggak percaya, rumah di situ harusnya Rp 650 juta, menurut pajak," kata Soimah.
"Tapi kan aku tuku Rp 430 juta. Jadi dikira saya menurunkan harga, padahal deal-dealan ada, nota ada. 'Enggak mungkin, masak Soimah beli rumah Rp 430 juta', emang ada ukurannya Soimah harus beli rumah harga berapa miliar gitu?" imbuhnya.
Karena terus diperlakukan dengan kecurigaan seperti itu, Soimah mengaku heran.
"Saya kan menjelaskan saya pekerja seni, yang mau dicurigai apa?" ujar Soimah.
"Saya kerja hasil jerih payah, proses panjang, keringet saya sendiri, bukan hasil maling, bukan hasil korupsi. Kok saya diperlakukan seakan-akan saya ba****an, saya ini koruptor," keluhnya.
Bahkan lawakannya di panggung saat dia memerankan karakter orang kaya dan pamer kekayaan, juga menjadi bahan kecurigaan oknum petugas pajak.
"Di Dagelan aku sering jadi juragan, karena image-nya sombong, kaya, namanya dagelan, beli gunung, buat bandara, namanya lawakan. Ketika 2015 orang pajak datang, dikira pom bensin punya Soimah, gunung, bis punya Soimah," tuturnya.
"Silakan dicek, disangka aku nanti pencucian uang. Kok uang tak cuci, mending tak pakai sendiri," imbuhnya.
Bukan itu saja, pendopo yang saat itu belum selesai dibangun, yang tujuannya dibangun adalah untuk mewadahi para seniman, juga tak luput dari penilaian pajak.
"Ini pendopo belum jadi, udah dikelilingi sama orang pajak. Didatangi, diukur, dari jam 10.00 pagi sampai jam 05.00 sore, ngukuri pendopo," ujar Soimah.
"Ini tuh orang pajak atau tukang? Kok ngukur jam 10.00 pagi sampai 05.00 sore, arep ngopo (mau ngapain). Akhirnya pendopo itu di appraisal hampir Rp 50 miliar, padahal saya bikin aja belum tahu total habisnya berapa," lanjutnya.
Saat tahu pendopo yang dibangunnya dinilai hampir Rp 50 miliar, Soimah merasa bingung, antara sedih atau senang.
"Di sisi lain saya sedih, kok bisa begitu, di sisi lain saya senang. Senangnya gini, kalau itu laku Rp 50 miliar, tukunen, aku untung nanti aku baru bayar pajak, tukunen nek payu Rp 50 miliar," ucap Soimah.
Soimah juga mengungkap sikap oknum petugas pajak yang mendatangi rumahnya di Jogja bersama debt collector.
Dia dituding sengaja menghindari petugas pajak dengan selalu tidak ada di rumah, padahal Soimah memang sedang bekerja di Jakarta.
"Jadi posisi saya sering di Jakarta, di rumah alamat KTP kan ditempat mertua saya, selalu didatangi, bapak selalu dapat surat, bapak kan kepikiran, enggak ngerti apa-apa," kata Soimah.
"Akhirnya datang orang pajak ke tempat kakak saya, bawa debt collector, bawa dua, gebrak meja, itu di rumah kakak saya," lanjutnya.
Walaupun menyayangkan tindakan oknum petugas pajak tersebut, Soimah mengatakan dirinya tetap taat bayar pajak.
"Soimah enggak bakal lari kok, bisa dicari, jangan khawatir, bayar pasti bayar, tapi perlakukan lah dengan baik," ucap Soimah.
"Saya kerja hasil jerih payah, proses panjang, keringat saya sendiri, bukan hasil maling, bukan hasil korupsi, kok saya diperlakukan seakan-akan saya ba****an, saya ini koruptor," sesalnya.
Meskipun sering diperlakukan seperti itu, Soimah mengaku masih rajin lapor dan bayar pajak.
Dia hanya berharap tidak lagi diperlakukan demikian, karena dirinya bukan koruptor atau orang yang mendapat uang secara tidak halal.
Mendengar hal tersebut, Butet Kartaredjasa yang juga pernah mengalami hal yang kurang menyenangkan, ikut berkomentar.
"Saya tetap bayar pajak, saya tetap mendorong kawan-kawan se Indonesia tetap bayar pajak, negara ini butuh pendapatan dari pajak," kata Butet.
"Cuma tolong, dikoreksi makhluk ganjil-ganjil seperti itu, yang jahat-jahat itu," lanjutnya.
Profil dan BIodata Soimah

Soimah Pancawati lahir di Pati, Jawa Tengah pada 29 September 1980.
Soimah adalah anak kelima dari tujuh bersaudara pasangan Hadinarko dan Kasmiyati.
Ia menikah dengan Herwan Prandoko (koko) pada 27 Desember 2002 dan dikaruniai dua orang putra yaitu, Aksa Uyun Dananjaya, yang lahir pada 7 Mei 2003 dan Diksa Naja Naekonang yang lahir pada 15 September 2006.
Bakat seni telah mengalir dalam diri Soimah.
Bibinya, M. M. Ngatini, adalah istri dari kerabat padepokan tari Bagong Kussudiardjo yang terletak di Yogyakarta.
Tantenya tersebutlah yang selalu menyarankan agar Soimah bergaul dengan berbagai komunitas seni.
Setelah lulus SMP, Soimah memutuskan melanjutkan pendidikan di SMKI (Sekolah Menengah Kesenian Indonesia) jurusan karawitan.
Kemampuan vokal Soimah menjadi alasan dia sering memenangkan lomba kesenian seperti Juara 1 lomba nyanyi Bintang Karaoke Dangdut se Jateng-DIY, Juara 1 Bintang Televisi dan Juara Dara Ayu.
Karier Soimah sebagai sinden semakin melambung ketika dirinya bergabung dengan Jogja Hip Hop Foundation.
Bersama komunitas seni tersebut, Soimah menjalani tur dunia untuk yang pertama kalinya, pada 14 Mei 2011. Dari situlah ia memulai karier di dunia hiburan Indonesia.
Karier pertamanya di dunia pertelevisian terjadi di ANTV. Saat itu ia menjadi penyanyi latar di acara Segeerrr....
Sebelum itu dirinya sudah aktif dibidang seni semenjak ia duduk di bangku SMK dan kuliah.
Sosok Soimah tidak hanya terkenal karena suaranya.
Dengan pembawaan yang lucu, membuatnya sering kali didapuk menjadi komedian.
Selain itu, kepiawaiannya dalam melawak juga membuatnya mendapat program talk show pribadinya, @Show_Imah.
Ia juga sering muncul di televisi pada beberapa acara seperti Indonesia Mencari Bakat, Comedy Project dan Opera Van Java.
Selain itu, ia juga sering didapuk sebagai juri ajang pencarian bakat.
Berikut karya-karyanya:
Film: Musik untuk Cinta (2016)
Program TV:
- Segeerrr... (ANTV) (2009)
- Sedap Malam (ANTV) (2009)
- Comedy Project (Trans TV) (2011-2012)
- @Show_Imah (Trans TV) (2012-2014)
- Indonesia Mencari Bakat (Trans TV) (2012-2014)
- Yuk Kita Sahur (Trans TV) (2013)
- Yuk Keep Smile (Trans TV) (2013-2014)
- Ngabuburit (Trans TV) (2013-2014)
- Sahurnya Ramadan (Trans TV) (2014)
- Lenong Rempong (Trans 7) (2014)
- D'Terong Show (Indosiar) (2014-2015)
- So Sempruuul (SCTV) (2015)
- D'Academy (Indosiar) (2015-Sekarang)
- Stand Up Comedy Academy (Indosiar) (2015-2018)
- Bintang Pantura (Indosiar) (2015-sekarang)
- D Academy Asia (Indosiar) (2015-2019)
- Q Academy (Indosiar) (2016)
- Festival Ramadhan (Indosiar) (2016-sekarang)
- The Dance Icon 2 (SCTV) (2016)
- D'Academy Celebrity (Indosiar) (2016-2017)
- Golden Memories (Indosiar) (2016-2017)
- Liga Dangdut Indonesia (Indosiar) (2018-2021)
- D'Star (Indosiar) (2019)
- Golden Memories Asia (Indosiar) (2019)
- Pop Academy (Indosiar) (2020-2021)
- Juragan 11 (Indosiar) (2021-2022)
- GILS (Trans TV) (2021-2022)
- D'Koplo (Indosiar) (2023-sekarang)
Singel:
- Pelet Cinta (2014)
- Woyo Woyo (2015)
- Lukisan Kisah (2016)
- Hoa Hoe (2017)
- Hyang Giri ( dewa budjana ft. Soimah Pancawati,Mohini dey) (2018)
- Setan Apa (2019)
- Jagad Anyar Kang Dumadi (2020)
- Koplo-Koplo (feat.Kill The Dj & NDX) (2020)
- Kurang Sexy (2020)
- Sing Penting Joget (2020)
- Nyai Randha (2022)
- Buk' E (2022)
- Sak Karepku (2023)
Album: 40th Anniversary Soimah (2020). (kompas.com/wikipedia)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Didatangi Oknum Petugas Pajak Bersama Debt Collector, Soimah: Saya Diperlakukan Seakan-akan Saya Ini Koruptor"
Soimah
Soimah Dianggap Seperti Koruptor
Soimah Diperlakukan Semena-mena Petugas Pajak
Petugas Pajak
Butet Kertaradjasa
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Dilaporkan Ahmad Dhani ke Polisi, Lita Gading Santai: Sebaiknya Introspeksi |
![]() |
---|
Pantas Enteng Beli Mobil Seharga Rp 6 Miliar untuk Maia Estianty, Ini Sumber Kekayaan Irwan Mussry |
![]() |
---|
Hubungan Ahmad Dhani dan Maia Estianty Tak Akur, Putra Mereka Al, El, Dul Kompak Ogah Ikut Campur |
![]() |
---|
Duduk Perkara Kiesha Anak Pasha Ungu Diduga Ditampar Aktor Dimas Anggara, Dipicu Adegan Syuting |
![]() |
---|
Penyanyi Ayu Ting Ting Terbaring Lemas di Rumah Sakit Usai Kejutan Ulang Tahun, Ibunda: Gak Tega |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.