KEANEHAN Ida Dayak Sembuhkan Tangan Bengkok Dibongkar Dokter, Soroti Sosok Di Belakang Pasien
Terungkap sebuah keanehan pengobatan yang dilakukan Ida Dayak atau Ida Andriyani saat menyembuhkan tangan bengkok.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Terungkap sebuah keanehan pengobatan yang dilakukan Ida Dayak atau Ida Andriyani kepada pasiennya.
Keanehan ini tampak saat Ida Dayak mengobati tangan bengkok atau seudoantrosis.
Keanehan tersebut dibongkar oleh dokter bedah tulang dr Asa Ibrahim dalam video TikToknya, @dr.asaibrahim.
Dalam salah satu video viral, Ida Dayak sedang mengobati pasien wanita dengan kondisi tangan bengkok.
Lewat tangan Ida Dayak, tangan wanita tersebut seketika bisa langsung berubah menjadi lurus kembali.
Hal itu lantas membuat warga seolah percaya Ida Dayak bisa menyembuhkan tulang bengkok tersebut.
Namun, dr Asa mengungkap keanehan aksi Ida Dayak saat meluruskan tangan wanita dengan tulang bengkok tersebut.
Ia menyoroti pria yang berada di belakang wanita tersebut tampak keheranan.
Sebab, ia melihat tangan wanita tersebut kembali bengkok.
Oleh karena itu, menurut dr Asa Ibrahim, Ida Dayak terus memegang lengan pasiennya itu agar tidak kembali ke posisi semula.
Baca juga: 6 PRO KONTRA Ida Dayak: Jenderal TNI Ucap Sangat Bagus, Budayawan Sebut Gaib, Kemenkes dan IDI Beda
“Kalau enggak dipegangin akan meleyok lagi tulangnya itu, kenapa? karena memang tulangnya nonunion atau gagal menyatu," paparnya.
Lebih lanjut dr Asa menyarankan agar penderita tulang bengkok maupun patah tulang tetap berobat ke dokter.
"Jadi sebaiknya cepat berobat ke dokter untuk difiksasi, untuk dibenerin tulangnya supaya tegak lagi, tidak bengkok. Seperti itu," ujarnya.
Perhimpunan Dokter Beber Bahayanya
Sebelumnya, Pengobatan alternatif Ida Dayak disorot Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI).
PABOI menyatakan bahwa keamanan dan dampak lanjutan dari terapi alternatif non-medis yang digunakan Ida Dayak perlu dikaji secara ilmiah.
“Saya sampaikan ilmu terus berkembang, tidak ada satupun ilmu yang bisa mengklaim ilmunya yang paling bagus.
Selain itu, penyakit juga selalu ada penyakit baru,” kata Ketua Dewan Pakar PABOI periode 2022-2025 Ferdiansyah dalam Talkshow “Tanggapan Pengobatan Ortopedi Non-Medis” yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu, melansir dari ANTARA.
Menanggapi antusiasme warga yang besar terhadap pengobatan non-medis Ida Dayak, Ferdiansyah menuturkan dalam sebuah pengobatan alternatif, pemantauan (monitoring) terhadap tata laksana pengobatan harus diketahui secara jelas dan terstruktur.
Terutama apabila terkait dengan masalah tulang, yang pada terapinya juga harus memperhatikan bagian lain seperti saraf, otot bahkan pembuluh darah yang melekat pada tulang.
“Kalau kita melakukan manipulasi dengan cara yang tidak benar, maka justru memperberat terutama yang kita takutkan adalah pembuluh darah dan syaraf,” ujar Ketua Kolegium Ortopedi dan Traumatologi periode 2019-2022 itu.
Menurut dia, apabila pasien mengalami permasalahan hanya pada bagian tulang, maka potensi peluang untuk sembuh lebih besar walaupun belum tentu posisi tulang bisa kembali seperti semula atau menjalankan fungsinya.
Akan tetapi jika bagian tulang yang bermasalah turut mengenai pembuluh darah, dampak terburuk yang terjadi pasien yakni harus diamputasi.
Sebaliknya, jika mengenai saraf akan timbul kelumpuhan karena saraf yang berpeluang tertekan, rusak atau putus.
Ferdiansyah menambahkan bahwa monitoring dan pengkajian terapi dalam bentuk metode baru bisa membantu masyarakat terhindar dari perasaan menyesal karena sudah mengikuti terapi tersebut apabila di kemudian hari hasilnya tidak sesuai dengan harapannya atau lebih buruk.
“Jangan sampai pasien itu menyesal karena banyak pasien yang rentan, yaitu orang yang sudah putus asa penyakitnya, tidak bisa disembuhkan dengan cara standar yang ada.
Jangan sampai mengorbankan pasien. Jadi, kita harus menjaga pasien tidak dikorbankan,” katanya.
Selain mempelajari ilmu baru atau menemukan dampak dari pengobatan, pengkajian, menurut dia, juga bisa membantu menemukan efikasi atau manfaat pengobatan secara efektif beserta kualitasnya untuk dipertimbangkan dalam dunia kedokteran sebagai bentuk pengobatan baru.
Dibongkar Pesulap Merah
Kesaktian Ida Dayak atau Ida Andriyani yang baru-baru ini viral ternyata mendapat sorotan dari Pesulap Merah atau Marcel Radhival.
Bagi Marcel, kesaktian wanita asal Kalimantan Timur itu tak ada istimewanya.
Pengobatan yang dilakukan Ida Dayak, menurut Pesulap Merah, tak ada bedanya dengan ahli pijat tulang.
Ida Dayak sebenarnya adalah ahli pijat tulang yang mirip dengan metode Haji Naim sang ahli patah tulang.
"Tentang IDA DAYAK, pengobatannya ya ahli pijat tulang pada umumnya, semua ahli perbaikan tulang juga memang begitu keahliannya (Contoh ahli patah tulang lainnya adalah = HAJI NAIM)," pungkas Marcel Radhival dalam unggahannya di Instagram.
Terkait minyak sakti yang dibawa Ida Dayak, Marcel mengurai detail penjelasan.
Bahwa minyak yang konon dapat mengeluarkan darah kotor tersebut adalah bukan minyak ajaib.
Atas uraiannya itu, Marcel Radhival pun pernah menjelasakan terkait minyak merah yang dibawa Ida Dayak dalam kanal Youtube-nya.
Diungkap Marcel, minyak merah tersebut adalah minyak urut biasa.
"Terus kalo tentang cairan minyak yang katanya bisa ngeluarin darah kotor (beberapa kali Ida Dayak pernah mempraktekkan) itu udah lama gw bongkar kebohongannya di ILMU MERAH, tapi alhamdulillah belakangan ini IDA DAYAK udah gapernah lagi praktekin trik itu dan lebih fokus ke keahlian membetulkan tulang yang geser/tidak sesuai tempatnya," ungkap Pesulap Merah.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.