Berita Lamongan
Seabad Lebih Masjid Agung Lamongan, Saksi Perkembangan Islam Yang Tetap Jadi Ikon di Kota Soto
Takjil untuk jamaah tersebut juga merupakan sedekah dan amal jariah dari masyarakat yang mempercayakan kepada takmir
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Penyebaran Islam di Lamongan yang berjalan selama ratusan tahun, salah satunya ditandai dengan keberadaan Masjid Agung di sisi Barat dari Alun-Alun Lamongan. Masjid yang berdiri megah di pusat pemerintahan itu memang sarat sejarah, dan juga jadi ikon penting bagi perkembangan kabupaten tersebut.
Masjid yang didirikan pada tahun 1908 itu memang tidak lepas dengan sejarah Lamongan. Sebelumnya, masjid tersebut tidak semegah sekarang, karena awalnya bergaya arsitektur khas Jawa dan menyimpan Chandra Sengkala (penanda tahun berdasarkan hitungan perputaran bulan) dalam sejarah berdirinya Lamongan.
Dari catatan sejarah, pembangunan Masjid Agung Lamongan tidak bisa dilepaskan dari tata ruang kota di masa lalu. Masjid Agung Lamongan sudah mengalami renovasi hingga beberapa kali, dan yang masih dipertahankan adalah induk masjid atau di tengah serta menara, namun dengan perwajahan lebih modern.
Sementara bagian depan, teras dan kedua sayapnya sudah dalam bentuk bangunan baru. Kini semakin luas dengan tetap mempertahankan arsitek lama ditambah dua menara kembar di depan sisi kanan-kiri.
"Pada saat itu masjid ini dibangun masih memakai arsitektur Jawa, yaitu beratap tumpang tiga atau joglo tinggi yang mengandung arti iman, islam dan iksan," kata Sekretaris Takmir Masjid Agung Lamongan, HM Yunani CH saat berbincang dengan SURYA, Selasa (4/4/2023).
Tinggi dua menara kembar di depan masjid adalah 53 meter yang dibangun pada tahun 2012 atau di masa kepemimpinan Bupati Lamongan sebelumnya, mendiang H Fadeli. Ketinggian 53 meter menyimpan filosofi usia Nabi Muhammad SAW saat hijrah.
Meski beberapa kali direnovasi, namun Masjid Agung Lamongan tetap mempertahankan sejumlah benda yang menjadi objek cagar budaya, yaitu dua buah gentong, dua buah batu pasujudan (prasasti) yang berada di depan masjid.
Dua gentong air dan dua batu pasujudan tersebut masih ada di depan masjid dan konon berkaitan erat dengan kisah Panji Laras dan Panji Liris dengan Andansari-Andanwangi, yang merupakan cerita rakyat Lamongan.
Yang menarik disimak adalah ketika masuk ke masjid besar ini, jamaah bisa melihat di tengah bangunan masih mempertahankan bangunan asli seperti kali pertama berdiri. Yaitu empat tiang besar penyangga masjid yang terbuat dari kayu jati.
Menara pertama dibangun sekitar tahun 1970-an dan bentuknya tetap dipertahankan. Tempat muadzin atas loteng atau ketinggian juga masih dipertahankan meski sudah tidak digunakan lagi. Tangganya dibiarkan menempel dan hanya di bagian dasar yang dipotong.
Kalau dulunya pusat masjid berada di empat tiang itu, kini diperluas ke Barat dengan pembangunan mimbar serta teras masjid. "Meski ada penambahan pembangunan, tetap mempertahankan nilai awal," ungkapnya.
Di dalam masjid ini juga terdapat mushaf Al-Quran raksasa yang berada di sisi kanan masjid dan diletakkan di dalam etalase dan ruangan kaca. Mushaf Al-Quran yang memiliki ukuran 240 x 155 centimeter itu adalah buah karya dari Ustaz Rusdi Aliuddin, pengasuh Madrasah Diniyah Nurul Iman, Desa Sidorejo, Kecamatan Deket.
Mushaf Al-Quran yang memiliki ketebalan 17 centimeter itu memiliki berat sekitar 350 KG. "Setiap hari mushaf Al-Quran besar itu selalu dibaca bergiliran oleh karyawan masjid. Itu sudah menjadi keharusan," katanya.
Masjid Agung Lamongan masih menjadi satu dari sekian masjid di Lamongan yang kerap menjadi jujugan wisata religi. Lokasinya yang strategis dan keindahan arsitekturnya membuat jamaah kerasan untuk berlama-lama di dalamnya.
Masjid Agung Lamongan
sejarah masjid berusia 11 5 tahun di Lamongan
Masjid Agung Lamongan saksi perkembangan Islam
Ramadhan di Lamongan
wisata religi di Masjid Agung Lamongan
3 Perusak Papan Nama Pagar Nusa Lamongan Jadi Tersangka, Polisi Imbau Warga Tak Terprovokasi |
![]() |
---|
Pembentukan IPSI di 27 Kecamatan, Pesilat di Lamongan Ditantang Raih Prestasi di Porprov 2023 |
![]() |
---|
Ribuan Orang Ikuti Dikir Akbar di Alun-ALun Lamongan, Ketuk Pintu Langit Demi Kejayaan Di HJL ke-454 |
![]() |
---|
Dua Nelayan di Brondong Lamongan Terseret ke Laut Saat Lepas Jaring, 1 Korban Hilang |
![]() |
---|
Video Aksinya Viral di Medsos, Nyali Pelaku Begal Payudara di Lamongan Ciut dan Minta Maaf ke Warga |
![]() |
---|