Tangis Ibu Mario Dandy Pecah Kenang Momen Minta Maaf ke Orang Tua David Ozora: Saya Akan Datang Lagi
Ibu Mario Dandy tak kuasa menahan air mata saat menceritakan momen bertemu dan meminta maaf secara langsung kepada orang tua David Ozora
Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
"Hal ini sudah berulang kali saya ingatkan bahwa jadi orang itu kalau terlalu percaya diri itu nanti ujungnya tidak bisa dikasih tahu, tidak bisa mendengarkan nasehat dan itu sudah berulang-ulang," terang Rafael.
Menurut Rafael, Mario Dandy bukanlah anak yang problematik.
Baca juga: PENAMPAKAN Rumah Korban Pembunuhan Berantai Mbah Slamet, Terkuak Alasannya ke Dukun Pengganda Uang
Mario Dandy hanya melakukan kenakalan-kenakalan remaja pada umumnya, seperti bertengkar dengan teman, ribut-ribut yang berujung perkelahian.
"Dan yang dia lakukan sekarang ini memang di luar batas," ucap Rafael Alun dikutip dari wawancara dalam tayangan Kompas TV yang dikutip Sabtu (31/3/2023).
Menurut Rafael, ini kali pertama Mario melakukan hal yang berlebihan karena sebelumnya dianggap masih sebatas normal, hanya ribut-ribut dan bertengkar saja.
"Ini sebetulnya biasa saja, hanya perkelahian anak muda. Cuma kemudian dia menganiaya-nya karena emosi terlalu berlebihan. Power yang dikeluarkan di luar kendali dia sehingga mengakibatkan ananda David bisa seperti itu," belanya.
Mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (DJP Kemenkeu) ini mengaku sudah memaafkan anaknya.
Sejak Mario Dandy ditahan, Rafael Alun mengaku sudah bertemu beberapa kali dengan sang putra.
Saat pertama bertemu, Rafael Alun mengungkapkan Mario Dandy sempat menangis.
"Saya itu beberapa kali bertemu Mario. Ketika saya bertemu ya memang saya peluk dia."
Baca juga: VIRAL di Media Sosial, Pencurian Tabung LPG di Tuban, Pelaku Terlihat Santai saat Beraksi
"Dia menangis itu pertama kali, tapi saya ucapkan kata-kata bahwa saya sudah memaafkan dia," kata dia dikutip dari tayangan Kompas TV, Sabtu (1/4/2023).
Bagi Rafael, kasus yang menjerat putranya tersebut merupakan konsekuensinya sebagai orang tua dan ia menerima hal itu.
"Apapun yang telah dia lakukan dan dampak yang terjadi terhadap keluarganya itu sudah menjadi konsekuensi saya sebagai orang tuanya dan saya bisa menerima itu," kata Rafael.
Rafael pun berharap, dengan ia memaafkan putranya tersebut, Mario tidak menjadi orang yang selalu bersalah.
"Jangan membuat Mario merasa berkecil hati atau merasa selalu bersalah. Yang sudah terjadi, ya sudahlah saya maafkan," ujar dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.