Berita Kota Surabaya

Takmir Masjid Minta Insentif Seperti RT/RW, Cak Eri : Takmir Memakmurkan Masjid Bukan Karena Bayaran

Cak Eri memberikan penjelasan. Bagi Cak Eri, takmir tak bisa disamakan dengan Ketua RT, maupun Ketua RW

surya/bobby constantine koloway
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menggelar silaturahim dengan 400 takmir masjid di Surabaya, Jumat (31/3/2023). 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menggelar silaturahim dengan 400 takmir masjid di Surabaya, Jumat (31/3/2023). Saat berbicara di hadapan Wali Kota Surabaya, mendadak ada perwakilan takmir yang meminta insentif.

Hal ini disampaikan perwakilan takmir tersebut saat tanya jawab. Ia membandingkan insentif yang diterima RT, RW, dan Modin, kemudian perwakilan tersebut berharap takmir masjid juga mendapat perhatian dari pemkot.

Para RT, RW, dan LPMK di Surabaya memang mendapat peningkatan insentif di masa kepemimpinan Cak Eri. Sejak 2021 lalu, besaran insentif Ketua RT meningkatkan dari Rp 500.000 menjadi Rp 1 juta, Ketua RW dari Rp 600.000 menjadi Rp 1,2 juta, dan Ketua LPMK dari Rp 750.000 menjadi Rp 1,5 juta.

Menjawab permintaan tersebut, Cak Eri memberikan penjelasan. Bagi Cak Eri, takmir tak bisa disamakan dengan Ketua RT, maupun Ketua RW. Sebab, takmir merupakan orang-orang pilihan yang memiliki tanggungjawab besar menjaga tempat ibadah. "Saya sampaikan, takmir masjid adalah orang-orang pilihan. Mereka dipilih untuk memakmurkan masjid," kata Cak Eri.

Sebagai pemuka agama, peran takmir masjid tidak ternilai. "Seorang takmir menjalankan kegiatan bukan demi bayaran. Tetapi mereka dipilih untuk memakmurkan masjid. Berarti orang pilihan," kata Cak Eri yang juga mengaku sebagai takmir di tempat tinggalnya tersebut.

Dibandingkan untuk insentif takmir, ia menilai intervensi pemkot bisa diberikan melalui kegiatan masjid. "Kalau kegiatan ayo dipikirkan," ujar Cak Eri.

Apabila takmir mendapatkan insentif, ia khawatir lingkungan masjid justru menjadi tak sehat. Masyarakat akan berebut menjadi takmir, seperti halnya saat pemilihan Ketua RT dan RW.

"Kalau (insentif) takmir ada, akhirnya rebutan (jadi) ketua takmir. Sehingga, yang begini ini nggak lah. Sekali lagi, mereka adalah orang pilihan. Mereka dipilih masyarakat karena memiliki kepribadian dan akhlak yang baik," kata mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Pada momentum Ramadhan tahun ini, ia berpesan kepada para takmir masjid untuk terus mengajak masyarakat meramaikan masjid. "Masjid juga harus bisa memakmurkan masyarakat sekitarnya. Sehingga, (masyarakat) di sekitar masjid akan terbentuk kampung madani," katanya.

Menurutnya, masjid bisa hadir untuk memberikan bantuan kepada warga miskin hingga anak putus sekolah melalui zakat dan shodaqoh yang dikelola. Bukan hanya bagi masyarakat di sekitarnya, namun juga masjid di luar kampung.

"Misalnya, soal pengelolaan zakat. Kalau ada uang sisa zakat, jangan ditaruh (disalurkan) ke luar Surabaya, tetapi di dalam Surabaya yang masih belum menerima zakat. Sehingga, bisa menjaga ukhuwah Islamiyyah. Kalau bisa dikuatkan, bisa menurunkan kemiskinan," pesannya. *****

Sumber: Surya
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved