Berita Gresik
Wujudkan Gresik Sehati, Bupati Gus Yani Kerja Sama Kesehatan dengan Fakultas Kedokteran Unair dan UB
Pemkab Gresik menjalin kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) dan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB).
Penulis: Willy Abraham | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | GRESIK - Wujudkan salah satu poin utama program Nawa Karsa Gresik Sehati yang diusung Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah.
Pemkab Gresik menjalin kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) dan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB).
Kerja sama ditandai dengan penandatanganan kerja sama program pendidikan dokter spesialis, penelitian dan pengabdian masyarakat FK Unair dan FK UB dengan Pemerintahan Kabupaten Gresik, Kamis (30/3/2023).
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyampaikan, kerja sama ini berkaitan dengan kondisi Gresik yang membutuhkan banyak tenaga kesehatan, utamanya dokter spesialis.
Ini berkaitan dengan jumlah rujukan pasien yang terlampau banyak, khususnya di Kepulauan Bawean.
"Salah satu program Nawa Karsa kami adalah Gresik Sehati. Yang mana saat ini kita berupaya memperkuat RS Umar Mas'ud di Bawean dan membangun RSUD di wilayah Gresik selatan. Ini merupakan langkah dalam memenuhi fasilitas kesehatan untuk masyarakat." ujar bupati yang akrab disapa Gus Yani tersebut.
Bupati Yani juga mengatakan, kondisi RS Umar Mas'ud di Bawean selama ini kekosongan dokter spesialis, sehingga masyarakat di Pulau Bawean dengan kurang lebih 60 ribu jiwa, kesulitan dalam mengakses faskes yang ada di daratan.
"Bawean saat ini membutuhkan setidaknya lima spesialis medik dasar. Yaitu, dokter spesialis aestesi, penyakit dalam, bedah, anak, dan obgyn (dokter kandungan). Sehingga nantinya dapat meningkatkan derajat kesehatan di sana," ucapnya.
Untuk menunjang hal tersebut, Gus Yani mengatakan bahwa Pemkab Gresik telah mengalokasikan anggaran beasiswa khusus dokter spesialis.
Gus Yani akan memprioritaskan warga Bawean yang telah berstatus sebagai dokter untuk beasiswa ini.
"Hari ini kita mengalokasikan anggaran APBD untuk beasiswa dokter spesialis. Besarannya satu dokter, satu miliar rupiah dan sudah termasuk biaya hidupnya. Sasaran kami terutama memberikan kesempatan untuk anak Bawean sendiri yang statusnya sudah dokter umum. Maka setelah lulus akan kita tugaskan di RS Umar Mas'ud Bawean," katanya.
Selain itu, Gus Yani juga mengungkapkan akan memberi insentif kepada dokter spesialis yang bekerja di Bawean, sehingga mereka yang bertugas dapat merasa betah dan nyaman.
Harapannya, dengan MoU yang dilakukan dengan FK Unair dan FK UB ini dapat membantu program kesehatan yang dicanangkan Pemkab Gresik selama ini.
Kerja sama ini juga didasari kebutuhan tenaga dokter spesialis yang cukup mendesak.
Menurut data Kementerian Kesehatan, saat ini Provinsi Jawa Timur memiliki sekitar 6.675 dokter spesialis.
Jumlah ini masih kurang dari target awal sebanyak 10.994 dokter spesialis.
"Dari RSUD yang ada di Jatim, 20 RSUD belum memiliki 7 dokter spesialis standar. Sehingga ini harus dipastikan untuk lengkap kedepannya," ungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikan via zoom.
Hadir dalam agenda tersebut Rektor Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Bidang Internasional dan Digitalisasi Universitas Airlangga, Bupati Sumenep Ahmad Fauzi yang juga menjalik kerjasama dengan FK Unair, Dekan FK Unair, Dekan FK UB, Wakil Direktur RSUD Dr Soetomo, Direktur RS Unair, Kadinkes Jawa Timur, Kadinkes Gresik, Ketua DPRD Gresik, dan Kadinkes Sumenep.
Turun ke Desa, Dandim Gresik Ajak Kades Berkomitmen Dorong Kemajuan Untuk Sejahterakan Masyarakat |
![]() |
---|
Tingkatkan Swasembada Pangan, Petani di Gresik Dapat Bantuan Pupuk Cair Gratis dari Kementan |
![]() |
---|
Aksi Maling Sepeda Motor di Gresik Terekam CCTV, Bergaya Perlente Naik Mobil Gondol Scoopy |
![]() |
---|
Ketua KADIN Jatim : Kurang Updatenya Data RDKK Jadi Masalah Penyaluran Pupuk Bersubsidi |
![]() |
---|
Perempuan Inspiratif Asal Bungah Gresik Terima Penghargaan Istimewa dari OASE |
![]() |
---|