Berita Blitar
Polisi Respons Keluhan Warga Blitar, Selidiki Ambrolnya Proyek Plengsengan Rp 277 Juta dari Provinsi
Turunnya tim dari kepolisian itu bakal menjadi masalah serius, karena ada dugaan bahwa rekanan menggarap asal-asalan
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, BLITAR - Kerusakan proyek plengsengan sungai yang belum selesai dikerjakan di Dusun Bebekan, Desa/Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar beberapa waktu lalu, direspons cepat oleh Polres Blitar. Menyusul kemarahan warga yang menemukan buruknya kualitas plengsengan itu, polisi mendadak sudah datang ke lokasi dan memeriksa kondisi plengsengan yang ambrol itu, Rabu (29/3/2023).
Turunnya tim dari kepolisian itu bakal menjadi masalah serius, karena ada dugaan bahwa rekanan proyek dari Pemprov Jatim itu menggarap asal-asalan. Terbukti, beberapa warga setempat sebelumnya melihat sebagian plengesengan itu ambrol hanya karena terkena hujan pada 16 Maret, padahal baru digarap pada 6 Maret 2023.
"Kerusakan plengsengan itu menjadi atensi kami karena menyangkut kepentingan umum. Makanya tadi iu anggota sudah kita suruh mengecek ke lokasi," ungkap Kasatreskrim Polres Blitar, AKP Tika Pusvitasari kepada SURYA.
Tika belum menjelaskan bagaimana hasil temuan polisi di lapangan, karena pihaknya memang baru memeriksa bahwa ada proyek fisik di dusun tersebut dan memang pengerjaannya bermasalah. Pihaknya juga belum mencari informasi sehingga proyek senilai Rp 277 juta itu dihentikan paksa oleh warga.
"Proyeknya berhenti karena tidak ada aktivitas pekerjaan di lokasi. Sepintas banyak titik pasangan batu yang ambrol. Makanya kami berkoordinasi dengan banyak pihak dan untuk sementara baru dengan warga dan perangkat desa agar tahu mengapa warga sampai emosi dan menghentikan proyek yang sedang dikerjakan," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, warga memang telah menghentikan pengerjaan plengsengan yang sudah mencapai 70 persen itu gara-gara menemukan kualitas proyek yang buruk. Sebelumnya beberapa warga sudah memeriksa plengsengan itu dan menemukan banyak pasangan batunya yang mudah lepas ditarik dengan tangan bahkan ada besi betoneser yang hanya ditancapkan ke tanah.
Reaksi cepat Polres Blitar atas dugaan akal-akalan proyek itu mendapat apreasiasi dari M Trianto, koordinator LSM KRPK (Komite Rakyat Pemberantasan Korupsi). Namun Trianto berharap penyidik Polres Blitar serius melakukan pengusutan.
Alasannya, bukan kali ini saja ditemukan proyek Pemprov Jatim untuk jatah anggota dewan yang daerah pemilihannya di Kabupaten Blitar bermasalah. Dan masalahnya hampir sama semua, yakni rekanan diduga menyunat anggaran sehingga kualitas proyek juga rendah.
"Dari banyak kasus seperti itu, masih banyak rekanan yang akal-akalan pada proyek yang dikerjakan itu. Dan, ketahuannya selalu ambrol terkena hujan. Makanya, kasus seperti itu harus diusut tuntas supara para rekanan nakal yang mengerjakan proyek di Blitar tidak berani semaunya," tegas Trianto.
Trianto mengaku tidak menyangka kalau Polres Blitar bergerak cepat memeriksa proyek plengsengan tersebut. "Masak, terkena hujan saja pasangan batunya rontok. Itu berarti mutunya buruk. Akhirnya, tidak salah kalau warga emosi lalu mencabuti besi betonesernya," paparnya. *****
Kejari Blitar didesak usut proyek plengsengan
proyek plengsengan 227 juta ambrol
plengsengan longsor di Blitar
Polres Blitar selidiki proyek plengsengan
LSM Komite Rakyat Pemberantasan Korupsi (KRPK)
polisi selidiki proyek bermasalah di Blitar
Pembangunan Tahap 2 Pasar Templek Kota Blitar Dimulai, Disperindag Siapkan Tempat Relokasi Pedagang |
![]() |
---|
WASPADA Pelaku Gendam di Blitar Sasar Orang Tua Lanjut Usia dan Anak-anak, Begini Modusnya |
![]() |
---|
2 Hari Pelaku Gendam Beraksi di Blitar, Setelah Bawa Uang Lansia Esoknya Rampas HP Anak Kecil |
![]() |
---|
Pembangunan Tahap Pertama Gedung SMPN 6 Kota Blitar Dikerjakan, Target Selesai 230 Hari |
![]() |
---|
Pembangunan Tahap Pertama Gedung Baru SMPN 6 Kota Blitar Mulai Dikerjakan, Target Selesai 230 Hari |
![]() |
---|