Ramadhan 2023

Malam Lailatul Qadar Jatuh Pada Tanggal Berapa? Ini Penjelasan Ulama

Malam Lailatul Qadar artinya malam keagungan atau malam kemuliaan. Lantas malam Lailatul Qadar pada jatuh tanggal berapa di Bulan Ramadhan?

|
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Canva
Ilustrasi - malam lailatul qadar jatuh pada tanggal berapa? 

SURYA.CO.ID - Pada Bulan Ramadhan, terdapat satu waktu yang lebih baik dari seribu bulan atau dikenal dengan malam Lailatul Qadar.

Malam Lailatul Qadar artinya malam keagungan atau malam kemuliaan. Lantas malam Lailatul Qadar pada jatuh tanggal berapa di Bulan Ramadhan?

Berikut ulasan selengkapnya menurut penjelasan ulama, lengkap amalan-amalan ibadah yang sangat dianjurkan di malam Lailatul Qadar.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al Qadr bahwa malam Lailatul Qadar sangat istimewa.

”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”(QS.Al Qadr:1-3).

Rasulullah SAW bersabda, kelutamaan malam Lailatul Qadar adalah ampunan dari Allah SWT

Hadis Abu Hurairah, dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang lailatul qadar:

"Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 1901).

Malam Lailatul Qadar Tanggal Berapa?

Ustadz Abdul Somad menyampaikan, menurut sebagian besar pandangan ulama, malam Lailatul Qadar terdapat di malam-malam terakhir Ramadan.

"Menurut pandangan ulama, carilah, berusahalah untuk merebutnya di malam-malam terakhir Ramadhan.

Allah tidak beritahu siapa yang dapat lailatul qadar, supaya hati senantiasa rindu selalu beristighfar karena merasa belum mendapat ampunan," jelas Ustadz Abdul Somad.

Sebagai umat Muslim yang mengharapkan malam Lailatul Qadar, tentu saja sudah mempersiapkan diri sejak di awal Bulan Ramadhan dengan memperbanyak amalan ibadah.

Amalan Malam Lailatul Qadar

Lebih lanjut lagi, UAS kemudian memberitahukan amalan yang dikerjakan pada malam lailatul qadar.

UAS mengatakan malam lailatul qadar diisi dengan qiyam.

Yaitu dengan mengerjakan shalat sunah, membaca al-quran, mendengarkan tausiah, dzikir dan bermuhasabah atau merenung dan memikirkan kesalahan yang telah diperbuat.

UAS kemudian menambahkan agar tetap menjaga air wudhunya jangan sampai putus pada saat melewati malam lailatul qadar.

Jika air wudhu terputus atau batal, kata UAS, maka segera berwudhu kembali.

Ciri orang yang mendapatkan Lailatul Qadar

Disampaikan Ustadz Abdul Somad dalam cuplikan video tanya jawab yang diunggah di kanal Youtube Mutiara Islam (21/6/2018).

Adapun ciri-ciri atau tanda orang yang mendapatkan malam tersebut menurut penjelasan Ustad Somad yakni terjadi perubahan dari orang tersebut.

Perubahan yang dimaksud, kata Ustad Somad, bukanlah perubahan fisik melainkan perubahan perilaku.

"Seperti apa orang yang mendapatkannya? Ada perubahan. Bukan setelah dapat lailatul qadar jadi tukang ngomong, 'Alhamdulillah kemarin saya dapat lalilatul qadar. Begitu saya turun mau ambil wudhu saya lihat semua pohon-pohon bambu rebah, tumbang," ujar Ustad Abdul Somad.

"Bukan pada bentuk fisiknya, tapi ada perubahan," tegas UAS.

Kemudian UAS memberikan contoh perubahan yang dimaksud dari orang yang mendapatkan malam lailatul qadar.

Dicontohkan seperti seorang wanita sebelumnya tidak memakai jilbab.

Tapi setelah wanita tersebut melakukan iktikaf ia tidak pernah lagi melepaskan jilbab dari kepalanya.

Atau seorang bapak yang dulunya memiliki sifat yang sangat pelit.

Namun setelah mendapatkan malam lailatul qadar, ia selalu menyumbangkan sedekahnya setiap lewat di kotak amal.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved