Ada 'Sinyal' Endorsement Presiden Jokowi Bikin Elektabilitas Prabowo Subianto Unggul di Jawa Timur

SURYA.co.id, SURABAYA - Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto unggul di kalangan masyarakat Jawa Timur.

Bahkan, angkanya menyalip nama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Ternyata, salah satu faktor yang mempengaruhi naiknya survey Prabowo Subianto ini adalah endorsement Presiden Jokowi. 

Hal ini terekam dalam survei terbaru lembaga Surabaya Research Syndicate (SRS) periode 16-26 Maret 2023.

Secara umum survei ini digelar di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan melibatkan 1200 responden. 

Adapun teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak bertingkat atau multistage random sampling dengan margin of error sebesar ± 2,8 persen dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Peneliti SRS Edwin Abdul menjelaskan hasil survei itu menunjukkan persaingan elektabilitas capres masih didominasi tiga tokoh yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. 

Di tingkat Jawa Timur elektabilitas Prabowo berada di angka 27,8 persen, kemudian Ganjar 23,5 persen, lalu Anies terekam di angka 15,4 persen. 

"Seandainya Pilpres dilaksanakan saat ini, sebanyak 27,8 persen warga Jatim mengaku akan memilih Prabowo Subianto. Sedangkan Ganjar Pranowo dipilih oleh 23,5 persen responden," kata Edwin dalam rilis surveinya kepada wartawan, Rabu (29/3/2023). 

Dijelaskan Edwin, salah satu faktor yang membuat elektabilitas Prabowo bisa menyalip Ganjar ialah kode-kode 'endorsement' dari Presiden Jokowi kepada Menteri Pertahanan RI itu.

Dalam beberapa kesempatan banyak yang menilai Jokowi memberi sinyal dukungan kepada Prabowo. 

Pada survei tersebut, SRS memberi pertanyaan kepada responden yang ada di Jawa Timur dan juga Jawa Tengah terkait arah endorsement Presiden Jokowi kepada salah satu tokoh di Pilpres 2024. 

Hasilnya, publik meyakini Jokowi akan memberikan endorsement kepada Prabowo sebesar 42,5 persen.

Selanjutnya, Ganjar yang diyakini publik sebesar 36,8 persen bakal mendapat endorsement dari Jokowi.

Sementara lainnya, berada di bawah 10 persen. 

Menurut Edwin, dari hasil itu menunjukkan persepsi publik meyakini bahwa dukungan Jokowi mengarah pada Prabowo.

Faktor kedekatan dalam berbagai kegiatan belakangan ini juga dinilai publik mengarah pada hal tersebut. 

"Tampaknya ini dibaca publik sebagai penguatan atas sinyal-sinyal endorsement yang diberikan Jokowi terhadap pencapresan Prabowo," terangnya.