Grahadi

Pemprov Jatim

PPBD SMA/SMK Jawa Timur Beri Kursi Khusus Hafiz Quran Juga Ketua OSIS

Gubernur Khofifah memastikan bahwa PPDB untuk jenjang SMA/SMK tahun ini akan memberikan perhatian khusus bagi penghafal Alquran atau hafiz/hafizah.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
Istimewa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat bersama seorang siswi SMK di Jatim. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang SMA/SMK tahun ini akan memberikan perhatian khusus bagi penghafal Alquran atau hafiz/hafizah.

Pasalnya, dalam proses pematangan juknis PPDB tahun 2023 ini, pihaknya akan memberikan perhatian khusus bagi hafiz Quran melalui Golden Ticket jalur Prestasi Non Akademik.

Dikatakan Gubernur Khofifah, Golden Ticket bagi siswa penghafal Alquran (hafiz Quran) ini penting untuk menjaring siswa yang memiliki kekuatan religiusitas, keimanan dan ketaqwaan yang tinggi untuk menjadi generasi muda yang berakhlak mulia.

"Kuota ini masuk dalam jalur Prestasi Hasil Lomba dengan proporsi 5 persen. Untuk hafiz Quran, kami sediakan kuota di setiap SMA/SMK negeri di Jatim menerima 1 (satu) siswa," jelas Khofifah, Selasa (28/3/2023).

Tidak hanya itu, Khofifah mengungkapkan, secara teknis aturan PPDB 2023 juga akan memberikan kuota khusus untuk Ketua OSIS. Pertimbangan ini dibuat, karena melihat realitas saat ini. Di mana ke depan dibutuhkan pemimpin hebat untuk memajukan negeri.

Kuota untuk ketua OSIS ini, lanjut Khofifah, termasuk dalam prestasi hasil lomba dengan proporsi 5 persen. Kuota ini diberikan untuk menjaring siswa yang multi talenta dan memiliki jiwa kepemimpinan.

"Negeri kita butuh pemimpin hebat di masa depan. Kami melihat Ketua OSIS SMA dan SMK itu kebanyakan SMP/MTs-nya juga menjadi ketua OSIS. Sehingga kami ingin mengakomodir ini sebagai apresiasi untuk generasi calon pemimpin bangsa," terang Khofifah.

"Kami ingin mencetak generasi yang tangguh dan berkarakter sebagai calon pemimpin di masa depan. Karena itu sebagai apresiasi, kami berikan kuota 1 (satu) siswa di setiap SMA/SMK Negeri Jawa Timur," tambah dia.

Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga memberikan perhatian khusus kepada siswa penyandang disabilitas dari SMP-LB untuk dapat mengenyam pendidikan di mana pun. Termasuk sekolah reguler.

Dalam hal ini, Pemprov melalui Dindik Jatim merealisasikannya melalui kuota penyandang disabilitas. Dengan kata lain, siswa penyandang disabilitas dari SMP-LB dapat mendaftar PPDB 2023 pada SMA dan SMK Negeri di Jawa Timur dengan ketentuan siswa tersebut adalah penyandang disabilitas ringan.

"Kami ingin Jawa Timur menjadi rumah yang nyaman untuk mengenyam pendidikan bagi siapapun. Kami beri kesempatan yang sama, tidak boleh ada deskriminatif. Dengan begitu kita bisa fokus dalam memberikan pendidikan yang berkualitas," tandas Khofifah.

Ia juga menyebut, tahun ini Pemprov Jatim juga mengeluarkan kebijakan baru bagi anak buruh dan anak tenaga kesehatan (nakes). Di mana anak buruh cukup hanya mengunggah kartu keanggotaan serikat buruh yang dimiliki orang tua.

Jika calon peserta didik baru anak buruh mempunyai Kartu program bantuan pemerintah atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) bisa menjadi prioritas untuk diterima di jalur anak buruh.

Kemudian untuk jalur anak Nakes (tenaga kesehatan), Pemprov Jatim akan memprioritaskan anak nakes yang orang tuanya meninggal dalam penanganan Covid-19. Dengan dibuktikkan melalui surat penghargaan dari pemerintah atau surat keterangan dari RS tempat orang tua bertugas.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved