Berita Banyuwangi

Perang Sarung Berujung Kekerasan, Polisi di Banyuwangi Langsung Turun Tangan

Sayangnya, oleh sekelompok remaja di Banyuwangi, perang sarung justru berujung pada aksi kekerasan. Polisi langsung bertindak

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Aflahul Abidin
Polisi berpatroli di lokasi tempat perang sarung yang sebelumnya viral di Kelurahan Lateng, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi. 

SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Kebiasaan "perang sarung" oleh para remaja setiap Ramadan, masih sering terjadi di Kabupaten Banyuwangi.

Para anak-anak dan remaja menggelar aksi perang sarung itu sebagai hiburan saat malam hari. Biasanya, mereka memakai sarung sebagai "senjata" untuk menyerang kawannya.

Kebiasaan perang sarung saat Ramadan, sejatinya dilakukan bukan untuk menyakiti orang. Tapi sebagai sarana bersenang-senang.

Sayangnya, oleh sekelompok remaja, perang sarung justru berujung pada aksi kekerasan. Mereka diduga emosi sehingga menyerang remaja lain.

Hal itu terlihat dari video "perang sarung" yang beredar di media sosial sejak Senin (27/3/2023). Video tersebut menunjukkan segerombolan remaja memukul dan menendang seorang pemuda.

Dugaannya, penyerangan itu bermula dari "perang sarung". Aksi kekerasan dalam video terjadi di halaman toko busana di Kelurahan Lateng, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi.

Menanggapi hal tersebut, aparat kepolisian bergerak untuk memantau aktivitas remaja di beberapa titik rawan.

Kapolsek Banyuwangi Kota, AKP Kusmin mengatakan, belum ada laporan dari korban kejadian pengeroyokan yang bermula dari perang sarung itu.

Namun, pihaknya mengaku telah menerima informasi soal adanya kejadian tersebut dari masyarakat.

"Anggota kami langsung ke lokasi setelah informasi kami dapat, tapi saat itu kondisinya sudah sepi," kata Kusmin.

Untuk mengantisipasi hal serupa, Polsek Banyuwangi Kota tengah menyiapkan beberapa regu patrol di titik-titik rawan.

"Sebenarnya selama ini tim sudah turun. Saat ini jangkauannya kami perluas untuk patroli tiap malamnya," tambah Kusmin.

Selain itu, anggota patroli juga mendatangi para remaja yang berkumpul pada malam hari. Mereka memberi pemahaman agar tak membuat keonaran ketika malam Ramadan.

"Rutin kami lakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tambahnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved