Berita Trenggalek

Ingatkan Perjuangan Bung Karno, Bupati Trenggalek Tegas Menolak Timnas Israel Bermain di Indonesia

sepak bola dapat menyatukan bangsa dan memupuk semangat nasionalisme. Namun kemanusiaan harus di atas segalanya

surya/sofyan arif candra sakti
Pemain Indonesia sedang berlatih. Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menolak keikutsertaan Timnas Israel dalam Gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Penolakan atas kedatangan Timnas Israel yang bersinggungan dengan prinsip Indonesia yang menolak penjajahan, terus berdatangan. Setelah Bupati Banyuwangi, kini giliran Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin yang menentang hadirnya Timnas Israel dalam gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Penolakan bupati yang disapa Mas Ipin itu, sejalan dengan semangat perjuangan Presiden RI pertama, Bung Karno untuk memerdekakan bangsa-bangsa jajahan tidak terkecuali Palestina.

Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek ini menyebut Indonesia juga tidak punya hubungan diplomatik dengan negara Zionis itu. "Selain itu dari sisi sejarah, Bung Karno beberapa kali menolak bertanding dengan Israel baik di gelaran olimpiade maupun kualifikasi piala dunia," tegas Mas Ipin, Minggu (26/3/2023).

Puncaknya, Bung Karno menyelenggarakan GANEFO (Games Of New Emerging Forces) sebagai ajang silaturahim dan konsolidasi perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika dan belahan dunia lainnya yang masih dalam belenggu imperialisme kala itu.

Di sisi lain, Mas Ipin juga tidak ingin gelaran Piala Dunia U-20 gagal diselenggarakan di Indonesia. "Karena, sepak bola dapat menyatukan bangsa dan memupuk semangat nasionalisme. Namun kemanusiaan harus di atas segalanya," lanjutnya.

Untuk itu, Mas Ipin memberikan tiga opsi kepada PSSI, yang pertama adalah melobi FIFA agar melarang Israel ikut serta dalam kompetisi tersebut, sama seperti saat FIFA melakukannya kepada Russia.

Yang kedua adalah menyiapkan negara terdekat yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel untuk menjadi co-host. "Bisa di Singapura, sehingga pertandingan lain berjalan di Indonesia. Sedangkan khusus yang melibatkan Israel dilaksanakan di luar Indonesia," ucap Mas Ipin.

Selain bertanding di luar Indonesia, semua lambang kenegaraan mulai dari bendera dan lagu kebangsaan Israel tidak diperkenankan dalam materi promosi dan prosesi seluruh turnamen.

"Dengan begitu, secara geopolitik Indonesia disegani karena memiliki konsistensi dalam bersikap, menjalankan amanah konstitusi dan sejarah perjuangan bangsa. Tanpa harus mengorbankan prestasi dan reputasi sepak bola Indonesia," pungkasnya. ******

Sumber: Surya
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved