Anak-anak Diajak Melukis Damar Kurung di Mal, Upaya Melestarikan Warisan Budaya Ikonik Gresik

SURYA.CO.ID, GRESIK - Damar Kurung peninggalan Mbah Masmundari, merupakan karya seni melegenda yang sudah menjadi ikon Gresik. Upaya pelestarian seni lukis damar kurung terus digalakkan berbagaui elemen, termasuk oleh kalangan budayawan Gresik dengan menggelar lomba mewarnai dan merangkai damar kurung, Minggu (26/3/2023).

Kegiatan ini melibatkan anak-anak Gresik sebagai cara mengisi libur di Bulan Suci Ramadan 1444 Hijriyah, yaitu dengan membuat dan merangkai damar kurung di Gressmal Gresik.

Budayawan Gresik, Kris Adji AW mengatakan, melestarikan budaya Gresik seperti damar kurung merupakan tanggung jawab bersama. Karena damar kurung sudah menjadi warisan budaya tak benda (WBTB). Sebagai bentuk upaya melestarikan budaya, maka masyarakat Gresik juga dapat membuat damar kurung.

Dan di Bulan Suci Ramadan ini, Gressmall Gresik menggelar ‘Sukarame Islamic Competition’ dengan kegiatan mewarnai dan merakit damar kurung, Pidato dai cilik (Pilkdacil) dan Tahfidz Al-Quran.

“Semoga kegiatan pelestarian ini diikuti lembaga dan perusahaan lain dalam melestarikan budaya tak benda Gresik. Ini sebagai upaya nyata dalam pelestarian warisan budaya daerah Gresik yang sudah mendunia. Di bulan Ramadhan ini, kegiatan melukis damar kurung bisa untuk mengisi liburan anak-anak,” kata Kris Adji.

Selain itu, Kris Adji juga mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang ikut melestarikan damar kurung. Sebab, budaya harus dilestarikan sebagai ciri khas sebuah daerah.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Gressmall dalam menggelar Sukarame Islamic Competition. Sebagai bentuk ikut melestarikan damar kurung yang telah diakui sebagai warisan budaya nasional,” imbuhnya.

Menurut Kris Adji, damar kurung di Gresik berbeda dengan lampion dari berbagai negara sehingga memiliki bentuk khas Gresik. “Perlu diketahui, bahwa model lampion seperti damar kurung adalah satu-satunya di dunia,” katanya. *****