UNTUNG Besar Usai Jual Saham SM Entertainment pada Kakao, Laba HYBE Labels Bertambah 1,3 Triliun

SURYA.CO.ID - HYBE Labels mendapat keuntungan besar setelah menjual lagi saham SM Entertainment pada Kakao.

Seperti diberitakan sebelumnya, HYBE Labels sempat membeli saham SM Entertainment dan bermaksud melakukan akuisisi pada beberapa waktu lalu.

Namun, dengan mempertimbangkan banyaknya staf SM Entertainment yang menolak rencana itu, maka HYBE Labels memilih mundur dan membiarkan Kakao untuk mengakuisisi agensi yang menaungi EXO, AESPA, dan masih banyak lagi.

Baca juga: ALASAN SM Entertainment Tolak Akuisi HYBE Labels, Perdebatkan Nilai Kebanggaan dan Impian Perusahaan

Setelah memberi saham SM Entertainment sebesar 120.000 KRW per saham.

Lalu, pada, Jumat (24/3/2023), HYBE Labels secara resmi menjual saham SM Entertainment ke Kakao seharga 564 miliar KRW atau senilai Rp 6,7 Triliun.

Melansir Instagram @officialkvibes, HYBE labels membeli 14,8 persen saham SM Entertainment dari mantan produser Lee Soo Man seharga 120.000 KRW per saham.

Kemudian, setelah mencapai kesepakatan bisnis pada 12 Maret, Kakao melanjutkan dengan penawaran tender sebesar 150.000 KRW.

Diyakini dengan menjual sahamnya di SM Entertainment, HYBE telah berhasil memperoleh keuntungan sekitar 112,7 miliar KRW atau Rp 1,3 Triliun.

Baca juga: SOSOK Scott Scooter Braun Dikabarkan Jadi CEO HYBE Amerika, Pernah Bermasalah dengan Taylor Swift

SM Entertainment Sempat Tolak Akuisisi HYBE Labels

Proses pembelian saham dan akuisisi yang rencananya dilakukan HYBE Labels atas SM Entertainment, agaknya tidak berjalan sesuai rencana.

Hal itu lantaran, sejak berita ini diterbitkan beberapa waktu lalu, terjadi banyak penolakan yang mewakili karyawan SM Entertainment, perihal akuisisi tersebut.

Chef Financial Officer SM Entertainment, Jang Cheol Hyuk secara tegas menolak adanya pengambilalihan itu dengan beberapa alasan.

Melansir Instagram @officialkvibes, dalam video tersebut, Jang Cheol Hyuk mengatakan bahwa dia dan 600 karyawan SM Entertainment lainnya menolak adanya M&A antara SM Entertainment dan HYBE Labels.

"Segera setelah visi baru SM ‘SM 3.0’ diumumkan, pemegang saham terbesar menjual sahamnya, dan upaya pengambilalihan yang bermusuhan oleh pesaing dimulai.