Berita Ponorogo

MinyaKita Langka, Tim Gabungan di Ponorogo Turun ke Pasar dan Toko Distributor

Langkanya MinyaKita di Kabupaten Ponorogo membuat tim gabungan dari Polres Ponorogo, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo turun ke pasar

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Pramita Kusumaningrum
Tim gabungan dari Polres Ponorogo dan Pemkab Ponorogo turun ke pasar mengecek stok MinyaKita, Jumat (24/3/2023). 

SURYA.CO.ID, PONOROGO - Langkanya MinyaKita di Kabupaten Ponorogo membuat tim gabungan dari Polres Ponorogo, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo turun ke pasar, Jumat (24/3/2023).

Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo dan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko melakukan sidak. Mereka menyisir para pelapak MinyaKita di Pasar Legi Ponorogo dan Toko Distributor Slamet Jaya.

Hasilnya, minyak bersubsidi itu ada, hanya stok saja sedikit. Pun ada beberapa pedagang yang menjual MinyaKita di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dipatok pemerintah.

“Jadi untuk MinyaKita di pasaran saya rasa ada, kami cek dengan pak Giri (Bupati Ponorogo) dan Perdagkum (Perdagangan, Koperasi dan UMKM), juga memang stok ada,” ujar Kapolres Ponorogo, AKBP Catur, Jumat siang.

Dia menjelaskan, bahwa dari distributor untuk mengeluarkan barang itu diatur. Itu untuk menghindari penimbunan, sehingga penjualan dibatasi.

“Karena penjualan tiap harinya bisa diatur. Stok yang ada masih stabil,” kata lulusan AKPOL 2002 ini kepada media di Pasar Legi Ponorogo.

Untuk harga, dia menjelaskan memang ada kenaikan. Karena penjual membeli kepada sesama toko. Sehingga mengambil untung dari penjual yang sebelumnya.

“Mungkin cari untung sedikit, tidak masalah. Misal penjual itu beli Rp 14 ribu, tidak mungkin kan dijual Rp 14 ribu, karena tidak untung,” terang mantan Kapolres Batu ini.

Perihal pedagang membeli ke distributor dengan sistem bundling, AKBP Catur menjelaskan sedang mendalami dan melakukan pengecekan kembali. Pun akan ditindaklanjuti ke distributor.

Sementara pemilik toko Slamet Jaya, Widiyanto menyebutkan, bahwa MinyaKita ada, tapi tidak banyak.

Dia mengatakan, bahwa dari produsen MinyaKita mengirim barang terbatas.

“Sehingga masyarakat tidak bisa membeli MinyaKita banyak. Kami menjualnya jika ecer Rp 13.750. Ini karena musim arisan tahunan minyak, sehingga banyak yang memburu MinyaKita,” pungkasnya

Sebelumnya, MinyaKita di Pasar Legi Ponorogo langka. Beberapa lapak bahkan sudah tidak ada yang menjual MinyaKita dari dua pekan hingga sebulan lalu.
Pantauan di Pasar Legi Ponorogo, bahwa minyak goreng yang dijual rata-rata adalah merk lain.

Beberapa penjual menyebutkan, sales menjual MinyaKita kepada para pedagang dengan sistem bundling. Contohnya beberapa waktu lalu, penjual membeli MinyaKita dengan membeli kecap dan Royco.

 

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved