Berita Gresik

Gara-gara Dua Hal Ini, Petani Cabai di Gresik Terpaksa Lakukan Panen Dini

Meski memasuki musim panen, tapi sejumlah petani cabai di Kabupaten Gresik terpaksa memanen cabai yang masih hijau agar kerugian tidak semakin besar.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Willy Abraham
Salah seorang petani di Gresik, terpaksa memanen cabai yang masih hijau, Jumat (24/3/2023). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Sejumlah petani cabai di Kabupaten Gresik terpaksa melakukan panen dini. Karena terkendala cuaca dan terserang hama yang menjadikan cabai rusak dan busuk.

Padahal, saat ini memasuki musim panen. Harga cabai di pasaram mencapai  Rp 80 ribu per kilogramnya.

Petani terpaksa memanen cabai yang masih hijau, agar kerugian tidak semakin besar.

Seperti Kasi'ah, petani cabai di Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Gresik. Sejak seminggu terakhir, tanaman cabainya sudah mulai dipanen akibat imbas cuaca yang tidak menentu. Dampaknya,  tanaman cabai tidak tumbuh sempurna dan cenderung kering.

"Ada hama ulat membuat cabai busuk, kering dan mati," katanya, Jumat (24/3/2023).

Kasi'ah mengaku terpaksa memanen cabai yang masih hijau agar tidak busuk. Harga jualnya pun Rp 30 ribu per kilogramnya. Jauh dari harga cabai merah yang sudah Rp 75 ribu.

"Bagaimana lagi. Terpaksa dijual, buat lalap," tambahnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved