Breaking News:

Berita Gresik

Fakta Mengejutkan Terungkap di Balik Dugaan Rumah Kos Prostitusi di Desa Randuagung Gresik

Rumah kos di Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, ditutup paksa oleh warga karena diduga menjadi tempat prostitusi.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
Istimewa
Rumah kos di Jalan Perintis, Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, ditutup paksa oleh warga karena diduga menjadi tempat prostitusi. 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Rumah kos di Jalan Perintis Taman 4 ditutup paksa oleh warga RT 9/RW 7 Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, warga karena diduga menjadi tempat prostitusi.

Ternyata, terungkap jika kamar dalam rumah kos berwarna abu-abu itu dapat disewakan per jam.

Para penyewa bisa melakukan transaksi melalui Whatsapp, kemudian meletakkan uang sewa di bawah bantal atau kasur.

Hal tersebut dibeberkan oleh Taufik, warga setempat usai pertemuan di Balai Desa Randuagung, Jumat (24/3/2023).

Baca juga: Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Warga Gresik Tutup Paksa Rumah Kos Putra di Desa Randuagung

Dikatakannya, di rumah kos tersebut memiliki 18 kamar. Kamar yang paling sering disewakan untuk pasangan di luar nikah adalah kamar nomor 2 5,6 dan 7.

"Saya lihat banyak sepeda motor, mencurigakan, di luar kewajaran, sepeda motornya lebih dari 30," ungkapnya.

Taufik mengaku langsung menunggu di depan rumah kos tersebut. Sekitar pukul 18.00 hingga 18.30, dia bersama sejumlah warga mendatangi rumah kos tersebut. Hasilnya, sejumlah pasangan mesum langsung dikeler.

"3 pasangan kami amankan, ada yang masih di bawah umur. Masih kelas 3 SMK dan STM. Mereka pasangan muda-mudi di luar pernikahan," tambahnya.

Salah seorang yang diamankan, mengaku memesan kamar melalui WhatsApp. Kemudian negosiasi harga sewa kamar.

Jika memesan kamar pukul 19.00 - 09.00, tarifnya Rp 200 ribu. Jika masuk pukul 21.00-09.00 tarifnya Rp 150 ribu.

"Cara membayarnya ditaruh di bawah bantal. Kami kroscek WA pengelola benar itu tulisannya. Kami minta rumah kos ditutup secara permanen. Pelaku dipidanakan," tegas Taufik.

Kepala Desa Randuagung, Khambali mengatakan, warga sudah laporan disertai bukti kuat. Kemudian hasil koordinasi di balai desa sepekat untuk menutup sementara.

"Untuk meredam amukan warga kita tutup sementara. Pengelola Babinsa Bhabinkamtinmas Trantib, Kepala desa sepakat ditutup sementara, kalau ditutup permanen yang berhak Satpol PP," bebernya.

Hayati pengelola kos irit berkomentar. Menurutnya, rumah kos tersebut memang campur. Untuk kos pria dan wanita.

"Ditutup sementara kemungkinan bisa dibuka lagi. Untuk kos laki-laki saja atau perempuan saja. Kalau sekarang tidak bisa menawar. Selama ini campur," ujarnya sambil meninggalkan balai desa.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved