Berita Blitar
Polsek Nglegok Blitar Koordinasi dengan Jibom untuk Evakuasi Temuan Granat di Pekarangan Rumah Warga
Polsek Nglegok Polres Blitar Kota berkoordinasi dengan Tim Penjinak Bom (Jibom) Polda Jatim untuk mengevakuasi temuan granat di Dusun Pesantren
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, BLITAR - Polsek Nglegok Polres Blitar Kota berkoordinasi dengan Tim Penjinak Bom (Jibom) Polda Jatim untuk mengevakuasi temuan granat di Dusun Pesantren, Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Rabu (22/3/2023).
Tim Jibom juga yang akan mengecek kondisi granat yang ditemukan warga di pekarangan belakang rumah, apakah masih aktif atau tidak.
"Sesuai arahan pimpinan, kami diminta koordinasi dengan Tim Jibom Polda Jatim untuk evakuasi temuan granat di pekarangan rumah warga," kata Kapolsek Nglegok Polres Blitar Kota, Iptu Nur Budi Santoso.
Nur Budi mengatakan, jumlah granat yang ditemukan warga hanya satu butir. Warga menemukan granat saat menggali lubang resapan air di pekarangan belakang rumah.

Baca juga: Gali Lubang Resapan, Warga Blitar Temukan Granat di Pekarangan Belakang Rumah
"Saat ini, lokasi penemuan granat kami amankan dengan memasang garis polisi, agar warga tidak mendekat. Situasi lokasi kondusif," ujarnya.
Dikatakan Nur Budi, penemuan granat di wilayah Nglegok bukan yang kali pertama. Sebelumnya, warga Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, juga pernah menemukan granat yang jumlahnya 21 butir.
Ia memperkirakan, dulunya, wilayah Nglegok merupakan basis tentara pejuang melawan penjajahan Belanda.
"Cerita dari para orang tua, dulu, banyak pejuang di wilayah Nglegok. Cerita itu bisa dibuktikan dengan dengan temuan peninggalan-peninggalan berupa granat," katanya.
Sebelumnya, Suharmaji (48), menemukan granat manggis saat menggali lubang resapan di belakang rumah orang tuanya di Dusun Pesantren, Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Rabu (22/3/2023).
Granat jenis manggis yang diduga masih aktif itu ditemukan bercampur dengan bekas tanah galian.
Temuan granat itu kemudian dilaporkan ke Polsek Ponggok Polres Blitar Kota. Polsek Ponggok memasang garis polisi di lokasi temuan granat.
"Saat itu, saya hendak meratakan tanah bekas galian resapan. Saya melihat ada benda mencurigai tertutup tanah. Lalu saya bersihkan tanahnya dengan air dan ternyata benda itu mirip bahan peledak milik aparat," kata Suharmaji.
Dengan penemuan granat itu, Suharmaji semakin percaya kalau pekarangan peninggalan dari kakeknya itu dulunya pernah dijadikan sebagai tempat penampungan tentara pejuang saat terjadi Agresi Militer kedua pada 1948.
Suharmaji mengaku pernah mendapat cerita dari kakeknya kalau rumah kakeknya pernah dijadikan tempat penampungan tentara pejuang ketika terjadi Agresi Militer II.
"Kakek saya namanya Mbah Usup, kelahiran 1901. Kakek pernah cerita langsung ke saya kalau dulu rumahnya digunakan untuk penampungan tentara pejuang ketika Agresi Militer II," katanya.