Berita Blitar

Dugaan Penimbunan BBM Mencuat Saat Kebakaran Warung di Blitar, Polisi Temukan 2 Tong Pertalite

Dari keterangan warga sekitar, warung itu sudah kosong sekitar tiga bulan dan hanya sesekali digunakan orang berjualan es degan.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Deddy Humana
surya/imam taufiq
Kebakaran terjadi di bekas warung prasmanan di Dusun Krajan, Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Selasa (21/3/2023) siang lalu. 

SURYA.CO.ID, BLITAR - Api kecil jadi teman, besar jadi lawan. Tetapi api yang membesar sampai membakar sebuah bekas warung di jalan raya Malang-Blitar, Selasa (21/3/2023) lalu, justru membantu polisi mengungkap misteri di baliknya.

Akibat kebakaran bekas warung prasmanan di Dusun Krajan, Desa Pagerwojo, Kesamben itu, malah terkuak dugaan penimbunan BBM bersubsidi setelah ditemukan puluhan liter jenis pertalite di TKP.

Kecurigaan setelah kebakaran bekas warung itu pun mengusik polisi, karena semula ada empat tong atau drum pertalita di lokasi kebakaran. Tetapi dua tong sudah ikut musnah terbakar bersama bangunan warung, dan dua tong lainnya yang juga berisi pertalite masih utuh karena disembunyikan di tempat yang agak jauh dari bekas warung itu.

Dari keterangan warga sekitar, warung itu sudah kosong sekitar tiga bulan dan hanya sesekali digunakan orang berjualan es degan. Polisi juga masih mencari penyebab kebakaran, karena sumber api belum diketahui dari bangunan yang sudah kosong tersebut.

"Penyebabnya kami selidiki. Memang aneh, bagaimana bisa terbakar, karena tempat itu sudah kosong sejak tutup tiga bulan lalu sehingga tak ada aktivitas apapun. Namun kemudian ada percikan api hingga terjadi kebakaran. Yang mencurigakan, bagaimana ada temuan pertalite sebanyak itu," kata Kapolsek Kesamben, AKP Suhartono, Rabu (22/3/2023).

Pertalite yang diduga sengaja ditimbun di tempat itu, diguga menjadi penyebab kebakaran dan api mudah berkobar. Sebab dua tong pertalite yang masing-masing diperkirakan berisi 40 liter itu sudah habis terbakar. Sedang, dua tong lainnya yang masih utuh kini diamankan di Polsek Kesamben.

Dari pPenemuan pertalite itu, diduga ada orang yang sengaja menimbun. Perkiraannya, ada orang ingin mencari keuntungan karena pertalite sering habis di SPBU seperti seminggu lalu. Atau bisa jadi, orang yang menimbun pertalite punya rencana lain, misalnya akan menjualnya saat terjadi kelangkaan BBM sewaktu-waktu ketika menjelang lebaran kelak.

"Semua masih akan kami selidiki karena memang mencurigakan, tempat itu sudah kosong namun ditemukan pertalite sebanyak itu. Kami akan memeriksa saksi-saksi, mungkin ada petunjuk. Sebab di depan warung itu kadangada orang menjual es degan, namun saat kebakaran penjual itu libur tiga hari," paparnya.

Sementara kebakaran kali pertama diketahui sekitar pukul 11.30 WIB, saat banyak orang di sekitar TKP. Karena di sepanjang jalan raya Malang-Blitar itu juga ada deretan tempat usaha lainnya. Seperti bengkel, tempat cucian mobil, dll. Dan di seberang jalan raya Malang-Blitar itu adalah penginapan. "Banyak orang yang melihatnya karena kepulan asapnya terlihat dari kejauhan, ungkapnya.

Melihat asap membumbung tinggi, warga berteriak sehingga membuat suasana jadi langsung gempar. Bukan hanya warga yang berada di bengkel dan cucian mobil yang panik, tetapi juga para pengendara yang sedang melintas "Asal api memang belum diketahui namun berada di bekas dapur warung yang posisinya di depan. Itu terlihat jelas dari jalan raya atau depan bekas warung itu," tutur kapolsek.

Seketika itu, warga langsung ramai-ramai berusaha memadamkan api dengan cara seadanya sambil menunggu kedatangan dua mobil pemadam kebakaran. Rupanya, api dengan cepat membesar melalap perabotan dapur, juga menyambar beberapa tong yang bekas berisi BBM.

Tong besi itu yang biasa dipakai membeli BBM dari SPBU oleh para penjual pertalite eceran, ikut terbakar. Meski kebakaran itu sempat membuat panik warga namun tak sampai menjalar ke tempat lain karena sekitar 30 menit, api berhasil dipadamkan. "Dan yang terbakar hanya bagian dapur sedang bangunan lainnya, termasuk bangunan utama rumah itu aman," pungkasnya. *****

Sumber: Surya
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved