Berita Jember
Dua Gudang Tembakau Terbakar, PTPN X Kertosari Jember Akan Lakukan Investigasi Internal
Peristiwa kebakaran gudang pengeringan tembakau milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X Kertosari Jember, mengakibatkan kerugian ratusan juta rupiah.
Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, JEMBER - Peristiwa kebakaran gudang pengeringan tembakau milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X Kertosari Jember, mengakibatkan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Direktur PPN X Kertosari Jember, Tuhu Bangun melalui Sekretaris Perusahaan, Aris Handoyo mengatakan musibah kebakaran dua gudang tembakau yang berada di Kecamatan Pakusari itu, tidak ada korban jiwa.
"Saat ini manajemen melakukan investigasi dan evaluasi secara menyeluruh terkait musibah kebakaran tersebut," ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (22/3/2023)
Menurutnya, dalam investigasi tersebut, manajemen juga akan bertindak koperatif dengan Kepolisian jika memang dimintai keterangan atas hal itu.
Baca juga: Dua Gudang Pengeringan Tembakau milik PTPN X Kertosari Jember Hangus Terbakar
"Kami lakukan evaluasi internal, untuk mencari penyebab kebakaran itu. Hasil evaluasi ini nantinya akan dijadikan pedoman, supaya hal serupa tidak terulang lagi," papar Aris.
Aris juga meminta maaf kepada masyarakat, atas kejadian kebakaran itu, karena musibah tersebut di luar prediksi manajemen perusahaan.
"PTPN X selalu berkomitmen untuk menerapkan keselamatan pekerja dalam setiap proses bisnis yang dijalankan, agar zero accident bisa terwujud," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, dua gudang pengeringan tembakau milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X Kertosari Jember terbakar pada Selasa (21/3/2023), sekitar pukul 12.30 WIB.
Kapolsek Pakusari, AKP Hariyanto mengatakan, kobaran api tersebut berasal dari dalam gudang, sehingga tidak diketahui pasti dari mana asal kebakaran tersebut.
"Dan kejadiannya siang hari, angin juga lumayan kencang, jadi langsung api kelihatan besar tiba-tiba, dari mana asalnya juga tidak tahu," tuturnya melalui sambungan telepon.
Hariyanto mengungkapkan, saat kejadian berlangsung, di lokasi gudang belum ada aktifitas. Bahkan juga tidak ada orang.
"Jadi gudang itu kosong, tidak ada orang, apakah ada orang lewat atau karena apa juga tidak ada yang tahu," imbuhnya.
Selain membakar dua gudang, kata Hariyanto, api juga memakan tumpukan bambu yang ada di daerah tersebut, hingga nyaris tidak tersisa.
"Jadi api juga membakar tumpukan bambu yang akan digunakan sebagai tiang untuk menutupi tembakau," jelasnya.
Hariyanto memperkirakan total kerugian material atas insiden tersebut mencapai Rp 130.500.000.