Berita Trenggalek

Alat Penggorengan Inovasi Pemuda Trenggalek Ini Mudahkan Produsen Alen-alen

Gempo, sapaan akrab Edy Susanto adalah warga Desa Karangrejo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek.

tribun jatim/sofyan arif
Edy Susanto (41) Warga Desa Karangrejo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek Kreasikan Teknologi Tepat Guna Alat Penggoreng Alen-alen Semi Otomatis. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Edy Susanto (41) tak pernah merasakan bangku kuliah, keterbatasan ekonomi menjadi alasan dirinya harus puas mendapatkan pendidikan hingga tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) saja.

Namun hal tersebut bukan menjadi halangan dirinya untuk berinovasi. Dari tangan terampilnya telah lahir puluhan teknologi tepat guna (TTG), yang memudahkan pekerjaan dirinya dan para tetangganya.

Gempo, sapaan akrab Edy Susanto adalah warga Desa Karangrejo, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek.

Desanya terkenal sebagai sentra produksi makanan khas Kabupaten Trenggalek yaitu Alen-alen.

Keahliannya dalam bidang las listrik dan kreativitasnya dalam mengutak-atik peralatan mekanik menelurkan alat semi otomatis produksi alen-alen.

Tak tanggung-tanggung, alat penggoreng alen-alen buat Gempo berhasil meraih peringkat pertama dalam lomba inovasi teknologi tingkat Provinsi Jatim.

Juara tersebut memang layak diberikan kepada Gempo, karena alat penggorengan ciptaannya merupakan jawaban bagi para produsen alen-alen yang selama ini harus membolak-balikkan alen-alen secara manual selama prosesi penggorengan.

Proses tersebut dilakukan secara terus menerus selama proses penggorengan hingga tak jarang membuat para penggoreng mengeluh kelelahan.

"Desain atau inspirasinya sebenarnya menyesuaikan pesanan dari pelanggan. Dibicarakan bersama-sama sampai benar-benar alatnya bekerja sesuai dengan yang diharapkan," kata Gempo, Sabtu (4/2/2023).

Ia ingat, pesanan pertama untuk penggorengan alen-alen datang pada tahun 2019 yang datang dari tetangganya sendiri.

Maju-mundur Gempo mendapatkan tawaran tersebut. Ia belum pernah mendapatkan tawaran tersebut sebelumnya, namun di sisi lain ia yakin mampu membuatnya.

"Akhirnya saya terima. Setelah desainnya dibicarakan dengan pemesan, saya buat alatnya tapi tidak berhasil, gagal," ingatnya lalu tersenyum.

Beruntung sang pemesan, tetangga Gempo, memaklumi hal tersebut dan memintanya untuk memperbaiki garapannya hingga berhasil dan alat tersebut bekerja.

"Saya perbaiki empat sampai lima kali baru berhasil, alat pembalik alen-alennya berkerja berputar keliling wajan penggorengan," ujar Gempo.

Halaman
123
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved