Masa Peralihan Kemarau, BPBD Kabupaten Bojonegoro : Waspada Angin dan Hujan Lebat

SURYA.CO.ID, BOJONEGORO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, mengingatkan potensi masa peralihan musim agar masyarakat tetap waspada.

Sebagaimana diketahui, musim kemarau diprediksi datang lebih awal yakni di Dasarian I-III Bulan April 2023.

Hal itu berdasarkan hasil konferensi pers yang dilakukan oleh Badan Klimatologi dan Geo Fisika (BMKG) Jawa Timur secara daring, Jumat (17/3), siang.

"Imbauan BMKG Jawa Timur bahwa pada masa peralihan, waspada angin kencang dan hujan lebat dengan intensitas singkat," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Ardhian Orianto kepada wartawan, Senin (20/3/2023).

Ia menjelaskan, atas adanya potensi yang ditimbulkan, masyarakat harus tetap waspada terkait peralihan musim kemarau tersebut.

Sebab itu adalah salah satu tanda peralihan musim, di mana puncak kemarau diperkirakan terjadi pada Bulan Agustus.

Tahun ini musim kemarau datang lebih awal, dengan sifat musim kemarau lebih panjang dan lebih kering.

"Kepada masyarakat yang biasanya bergantung pada sistem pengairan dengan air hujan, agar memperhatikan pola tanam. Sehingga tidak terjadi gagal panen atau kerugian karena kekurangan air," pungkasnya.

Sekadar diketahui, pada musim kemarau datang lebih awal yakni di Dasarian I-III Bulan April 2023, ada sebanyak 21 Kecamatan terdampak yakni Balen, Baureno, Bojonegoro, Dander, Gayam, Kalitidu, Kanor, Kapas, Kasiman, Kedewan, Kepohbaru, Malo.

Kemudian Kecamatan Margomulyo, Ngambon, Ngasem, Ngraho, Padangan, Sekar, Sumberejo, Tambakrejo dan Kecamatan Trucuk.

Sedangkan beberapa wilayah baru memasuki musim kemarau diperkirakan pada Dasarian I-III Bulan Mei 2023, yakni Kecamatan Bubulan, Gondang, Kedungadem, Sugihwaras, Sukosewu dan Temayang.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA