KEHEBATAN Kapal Pemburu Ranjau Buatan Jerman yang Bakal Didatangkan KASAL Laksamana Muhammad Ali
Inilah kehebatan kapal pemburu ranjau buatan Jerman yang bakal didatangkan KASAL Laksamana Muhammad Ali.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Inilah kehebatan kapal pemburu ranjau buatan Jerman yang bakal didatangkan KASAL Laksamana Muhammad Ali.
Kapal pemburu ranjau tersebut bakal menambah jajaran alutsista yang memperkuat TNI AL.
Kapal pemburu ranjau adalah kapal yang dirancang khusus untuk mendeteksi dan menghancurkan ranjau laut.
Ranjau laut adalah perangkat peledak yang biasanya ditanamkan di dasar laut untuk merusak kapal-kapal musuh.
Kapal pemburu ranjau dilengkapi dengan teknologi pendeteksi dan penghancur ranjau, sehingga mampu menghilangkan ancaman ranjau laut.
Kapal pemburu ranjau biasanya memiliki peralatan seperti sonar dan magnetometer untuk mendeteksi ranjau laut. S
etelah ranjau laut terdeteksi, kapal ini dapat menggunakan robot penghancur atau alat peledak lainnya untuk menghancurkan ranjau laut tersebut.
Kapal pemburu ranjau juga dapat membawa peralatan tambahan seperti kapal selam mini dan robot pengintai untuk membantu dalam tugas penghapusan ranjau laut.
Kapal pemburu ranjau umumnya digunakan oleh angkatan laut di seluruh dunia untuk melindungi kapal-kapal mereka dari ancaman ranjau laut yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada kapal dan mengancam keselamatan awak kapal.
Laksamana Muhammad Ali mengatakan bahwa satu kapal pemburu ranjau buatan Jerman segera datang ke Indonesia.
Rencananya, satu kapal yang akan memperkuat TNI AL itu diberangkatkan dari Jerman pada Mei 2023.
“Kalau kapal pemburu ranjau Mei baru diluncurkan dari Jerman,” ujar Ali saat ditemui di sela-sela bakti sosial korban gempa di Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, pada Sabtu (18/3/2023).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Mei Ini, Kapal Pemburu Ranjau Pesanan Indonesia Meluncur dari Jerman'.
Ali menyatakan bahwa Kementerian Pertahanan memesan dua kapal pemburu ranjau.
“Tapi satu dulu mungkin ya (yang datang). Nanti satu menyusul, tapi selisihnya hanya beberapa bulan,” kata Ali.
Terkait ketibaan satu kapal pemburu ranjau itu, Kepala Dinas Penerangan AL (Kadispenal) Laksamana Pertama (Laksma) Julius Widjojono mengatakan bahwa itu tergantung cuaca dan banyaknya pelabuhan singgah.
“Dulu saya pernah bawa KRI (kapal perang Republik Indonesia) dari Jerman ke Indonesia lebih kurang dua bulan,” kata Julius saat dikonfirmasi secara terpisah.
Terdapat sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) tambahan yang akan memperkuat TNI AL pada tahun ini.
Pertama, kapal jenis korvet KRI Bung Karno-369 yang akan siap digunakan pada pertengahan 2023.
"Nanti ada korvet Bung Karno yang khusus untuk VIP, kemungkinan pertengahan tahun ini akan siap," ujar Ali di sela-sela Rapim TNI AL di Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, 13 Februari 2023.
Kemudian, dua kapal patroli cepat 60 meter yang kini sedang diproduksi. Keduanya juga siap digunakan tahun ini.
"(Lalu) kapal pemburu ranjau, agak beda sedikit. Ini cukup modern yang kapal pemburu ranjau ini, mungkin akhir tahun (tiba)," ujar Ali.
Modernisasi 41 Kapal Perang
Sebelumnya, setelah resmi dilantik menjadi KSAL, Laksamana TNI Muhammad Ali melakukan gebrakan pertamanya.
Yakni modernisasi sebanyak 41 kapal perang milik TNI AL.
Hal tersebut disampaikan Laksamana Muhamamda Ali di atas KRI Banda Aceh-593 yang sandar di Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta Utara pada Senin (16/1/2023).
Ia menegaskan kembali komitmen dukungan TNI AL untuk memprioritaskan galangan-galangan kapal dalam negeri dalam proyek tersebut dan pembangunan kapal-kapal perang yang baru.
"Untuk 41 kapal semuanya dilaksanakan dalam negeri. Kan kita sudah komitmen bahwa kita akan memprioritaskan semua galangan dalam negeri dan kita libatkan mereka dalam pembangunan kapal perang," kata Muhammad Ali.
Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'KSAL: Modernisasi 41 Kapal Perang TNI AL Akan Dilakukan di Indonesia'.
Ali mengatakan proses peremajaan kapal-kapal perang tersebut akan dilakukan secara bertahap.
Pada tahap pertama, kata dia, akan diprioritaskan bagi kapal-kapal perang yang telah berusia sangat tua.
"Itu dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan oleh Kementerian Pertahanan adalah 41 kapal. Namun kita akan prioritaskan pada kapal-kapal yang sudah sangat tua dan sudah memang harus diperbaiki, itu yang didahulukan. Mungkin ada delapan dulu," kata dia.
"Dan kita juga menyesuaikan dengan galangan-galangan kapal yang ada di Indonesia baik galangan BUMN maupun galangan-galangan kapal swasta," sambung dia.
Proses modernisasi kapal-kapal perang TNI AL tersebut rencananya akan mencakup kapal-kapal perang dengan kelas Fast Patrol Boat (FPB)-57 Class, korvet Parchim Class, korvet Fatahillah Class, Kapal Cepat Rudal (KCR) Class, korvet Sigma Class, dan korvet Bung Tomo Class.
Diberitakan sebelumnya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menginginkan jumlah KRI TNI AL yang dimodernisasi untuk menjaga wilayah laut Indonesia ditambah.
Hal tersebut disampaikannya saat memberikan pengarahan kepada jajaran pejabat Eselon I dan II di Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta, Senin (2/1/2023).
“Dari 41 kapal perang ini, mungkin bisa bertambah menjadi 43 hingga 44 KRI,” kata Prabowo dalam Press Release Tim Media Prabowo Subianto pada Selasa (3/1/2023).
Ia pun juga meminta jajarannya berkomunikasi dengan Mabesal terkait hal tersebut.
Prabowo meminta agar tidak ada penghambatan secara birokratis terkait proses tersebut.
"Tolong approach Mabesal. Tolong, yang sudah tidak bisa operasional, segera masuk dock. Jangan ada penghambatan birokratis," kata Prabowo.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.