Properti

Investor Asal Surabaya yang Beli Properti di Luar Negeri Sudah Mulai Bangkit

Investor properti asal Surabaya yang membeli produk properti di luar negeri mulai bangkit.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
sri handi lestari/surya.co.id
Henry Nugroho Managing Director Galaxy Sumatra (kedua dari kanan) dan Bambang Budiono Ray White HR Muhammad (pertama dari kanan) saat menjelaskan tentang produk properti luar negeri kepada pengunjung pameran World Property Insight 2023 di Atrium Galaxy Mall tahap I Surabaya, Senin (20/3/2023). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Investor properti asal Surabaya yang membeli produk properti di luar negeri mulai bangkit.

Hal itu dirasakan oleh Henry Nugroho Managing Director Galaxy Sumatra dan Bambang Budiono Ray White HR Muhammad, yang rutin menggelar dua kali pameran properti asing di Surabaya.

"Respon konsumen Surabaya terkait produk properti luar negeri sangat positif dalam beberapa tahun yang lalu. Pandemi covid 19 sempat drop, tapi dalam pameran terakhir yang kami gelar pada Agustus 2022 lalu, ternyata sudah mulai bangkit," kata Bambang, saat pembukaan pameran World Property Insight 2023 di Atrium Galaxy Mall tahap I, Senin (20/3/2023).

Selanjutnya dalam pameran yang akan berlangsung hingga Minggu (26/3/2023) tersebut, pihaknya optimistis pasar properti luar negeri akan bangkit lebih besar lagi.

Di pameran terakhir, menurut Bambang, pihaknya berhasil mencatatkan transaksi sebesar Rp 55 miliar selama seminggu pameran.

"Untuk pameran kali ini targetnya bisa mencapai Rp 70- 80 miliar lah," jelas Bambang.

Hal itu diamini Henry, yang mengaku kondisi pasar atau konsumen produk luar negeri dari Surabaya, saat ini sedang mencari produk investasi yang aman.

"Mereka sedang banyak dana. Terlihat dari laporan dari perbankan, bila sejak pandemi, banyak dana yang menganggur di bank," jelas Henry.

Saat ini, ditengah ekonomi mulai membaik, mereka mulai mencari sektor yang akan untuk menggerakkan uangnya.

Disebut Henry, saat ini produk properti dan emas menjadi produk yang dicari investor, termasuk di luar negeri.

"Karena investasi di luar negeri untuk properti, harganya juga tidak beda jauh dengan yang ada di kota besar di Indonesia. Seperti di Langkawi, Malaysia, tersedia unit apartement di harga Rp 1 miliar. Hal itu tentunya hampir sama dengan unit apartemen premium di kota Surabaya atau di Jakarta," jelas Henry.

Selanjutnya untuk pameran ya g digelar pertama di tahun 2023 ini, ada pengembang properti dari Malaysia, Singapura, Australia, New Zealand, Spanyol, Portugal, Dubai, Filipina dan lainnya.

Diakui Henry dan Bambang, sekitar 50 persen pembeli properti luar negeri, memilih di negara tetangga, seperti Australia, Singapura dan Malaysia.

Baru pilihan kedua, memilih properti di negara Eropa.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved