Berita Pacitan

Atap Ruang Kelas SDN 1 Kledung Pacitan Ambruk, Dindik Minta Sekolah Update Dapodik

Dinas Pendidikan Pacitan angkat bicara perihal kejadian di SDN 1 Kledung Pacitan. Ambruknya atap di SDN 1 Kledung membuat seorang guru mengalami luka.

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Cak Sur
Istimewa/Prokopim Pemkab Pacitan
Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji saat meninjau SDN 1 Kledung. 

SURYA.CO.ID, PACITAN - Dinas Pendidikan (Dindik) Pacitan angkat bicara perihal kejadian di SDN 1 Kledung Pacitan. Ambruknya atap di SDN 1 Kledung membuat seorang guru mengalami luka parah.

“Belum diperbaiki puluhan tahun, mungkin karena ada kesalahan saat proses entry laporan di dapodik (data pokok pendidikan),” ujar Kabid Pembinaan SD Dindik Pacitan, Wahyono, Senin (20/3/2023).

Sehingga, kata dia, ketika diverifikasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikburistek) tidak bisa mendapatkan bantuan rehab dari dana alokasi khusus (DAK) 2023.

“Tidak hanya di SDN 1 Kledung. Juga masalah serupa juga terjadi di SDN 2 Mantren dan SDN 2 Sempu. Jadi ada 3 SDN yang tidak dapat DAK,” ungkapnya.

Atap ruang kelas SDN 1 Kledung, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, tiba-tiba ambrol dan melukai seorang guru.
Atap ruang kelas SDN 1 Kledung, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, tiba-tiba ambrol dan melukai seorang guru. (SURYA.CO.ID/Pramita Kusumaningrum)

Baca juga: Atap Ruang Kelas SD Negeri di Kecamatan Bandar Madiun Ambrol, Satu Guru Luka Parah

Menurutnya, ada dilema sendiri ketika bangunan sekolah mengalami rusak secara bersamaan. Apalagi dengan kondisi kerusakan berat dan memerlukan prioritas yang sama.

“Ke depan kami kumpulkan di kantor (Kantor Dindik). Sekalian untuk memastikan bahwa laporannya sudah di entry ke dapodik. Saat ini, kami berkejaran dengan waktu, karena paling lambat pelaporannya 31 Maret,” terang Wahyono.

Dia meminta sebanyak 408 SD negeri untuk memperbarui laporan terkait kondisi bangunan sekolah rusak lewat data pokok pendidikan (Dapodik), untuk menjadi acuan perbaikan.

“Masalahnya, ketika sekolah tidak update data di dapodik, otomatis perbaikannya jadi telat dan tidak masuk prioritas,” urainya.

Sementara itu, pada tahun ini, terdapat enam sekolah yang mendapat sentuhan perbaikan dengan anggaran sekitar Rp 7 miliar.

Meliputi SDN 1 Sembowo, SDN 1 Ngunut, SDN Tanjungsari, SDN 1 Tambakrejo, SDN Kluwih dan SDN Jatimalang.

Masing-masing sekolah alokasi anggaran perbaikannya berbeda-beda. Tergantung dari tingkat kerusakan ruang kelas atau lembaga.

Selain enam SD itu, kata Wahyono, pihaknya juga menganggarkan sekitar Rp 15 miliar untuk perbaikan ringan di 150 sekolah. Baik itu berupa pembangunan talut, pagar, saluran air maupun toilet. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, dia mengaku jumlah sekolah yang direhab tahun ini lebih sedikit.

“Pada 2022, kami melakukan perbaikan berat terhadap 30 SDN dan sekitar 100 sekolah rehab ringan,” urainya.

Kondisi memprihatinkan sarana pendidikan ini mendapat perhatian serius Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji.

Saat meninjau SDN 1 Kledung, Bupati Aji meminta jajarannya memprioritaskan perbaikan bangunan yang berdiri sejak tahun 1991 lalu.

“Saya sudah minta Dinas Pendidikan untuk menentukan skala prioritas mana yang harus didahulukan perbaikan, harapannya agar kejadian serupa tidak terulang,” tegas Bupati Aji.

Sebelumnya, atap ruang kelas 2 SDN 1 Kledung di Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, tiba-tiba ambrol. Satu orang guru dilaporkan mengalami luka parah.

Korban adalah Deris Ariasmoko. guru PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan) SDN 1 Kledung. Korban mengalami luka serius dan harus dilarikan ke Puskesmas terdekat, karena terkena ambrolnya atap.

Dari informasi yang dihimpun, saat genteng atap berjatuhan, korban yang sedang memberikan materi pelajaran tidak bisa menghindar.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved