Berita Blitar

2 Pekan Jembatan di Jalur Blitar-Malang Ambrol, Pemkab Blitar Didesak Segera Memperbaiki

Sekitar dua pekan ini ambrol. Entah apa penyebabnya namun itu terjadi saat hujan turun deras yang terjadi setiap hari kemarin

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Deddy Humana
surya/hanif manshuri
Jembatan penghubung Malang-Blitar yang tergerus separo jalan diduga akibat kelalaian pengusaha. 

SURYA.CO.ID, BLITAR - Masyarakat Kabupaten Blitar khususnya di wilayah Selatan yang berbatasan dengan Malang, wajib waspada. Karena di jalur itu, ada kerusakan jembatan yang ambrol di Desa Tugurejo, Kecamatan Wates yang mengakibatkan jalan tergeres hampir separohnya.

Dan sejak ambrolnya jembatan dua pekan terakhir, Pemkab Blitar tidak segera tanggap padahal jalan di sana adalah jalur utama atau satu-satunya yang menghubungkan antardesa di Blitar Selatan. Sebab, ambrolnya separo jembatan dengan panjang 7 meter dan lebar 4,5 meter itu sampai dua pekan.

Tidak hanya itu, meski jembatan itu kecil namun keberadaannya cukup vital karena selama ini jadi penghuhung dua kabupaten yang terpisah oleh hutan. Yakni Malang dan Blitar. Keberadaan jembatan itu berada di Desa Tugurejo, yang berbatasan langsung dengan Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Blitar. Dua wilayah kabupaten itu dipisahkan dengan sungai yang ada di bawah jembatan yang ambrol itu.

"Sekitar dua pekan ini ambrol. Entah apa penyebabnya namun itu terjadi saat hujan turun deras yang terjadi setiap hari kemarin. Kalau tak ada hujan, air sungai ya tak deras dan dangkal. Mungkin, itu karena usianya sudah lama karena sudah dibangun sejak 2005 lalu dan belum pernah ada perbaikan lagi," tutur Supangat, Kepala Desa Tugurejo, Senin (20/3/2023).

Akibat ambrolnya jembatan yang tinggal separo itu, menurut Supangat, warga di Blitar Selatan bakal terdampak, terutama aktivitas rutinnya bakal terganggu. Sebab jembatan itu merupakan akses ekonomi warga yang ada di beberapa desa yang di dua wilayah perbatasan Malang dan Blitar.

Akibat ambrolnya separo jembatan itu, kini hanya bisa dilewati sepeda motor. Itu pun agak setengah nekat karena kondisi aspalnya sudah banyak yang retak-retak.

"Ya, pasti karena sebentar lagi mau puasa sehingga rusaknya jembatan itu kian mempersulit aktivitas ekonomi warga. Sebab jalur itu setiap hari dilalui warga yang akan ke Pasar Donomulyo, untuk belanja atau berjualan," paparnya.

Menurutnya, hampir semua warga Blitar Selatan berbelanja peralatan pertanian dan obat-obatan pertanian ke Pasar Donomulyo, Kabupaten Malang. Meski beda kabupaten namun jaraknya hanya 4 KM dibandingkan belanja ke Pasar Wates, yang lebih jauh.

"itu jalur penting buat warga kami dan desa lainnya karena selama ini, warga mau ke mana saja juga lewat situ. Bahkan setiap hari tidak bisa dihitung berapa jumlah truk yang melintas di atas jembatan itu, mulai mengangkut hasil pertanian, memuat batu, kayu, dll," ungkap Supangat.

Setelah separo badan jembatan itu ambrol, truk atau mobil yang biasa mengangkut hasil pertanian kesulitan karena harus berbelok ke arah Timur. Sebab misalkan truk yang mengangkut kayu sengon, yang setiap hari melewati jembatan itu, kini akan menempuh jarak lebih jauh lagi bahkan memutar lewat Bendungan Karangkates, yang jaraknya lebih dari 36 KM.

"Otomatis, biayanya kian membengkak namun bagaimana lagi kalau tidak nekat seperti itu, ya lumpuh ekonomi daerah sini. Karena warga di perbatasan dua kabupaten ini, sudah saling membutuhkan," ungkapnya.

Sementara, Sugianto, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Blitar meminra Pemkab Blitar memperhatikan keluhan warga Desa Tugurejo karena ambrolnya jembatan itu membuatnya susah karena harga kebutuhan pokok pada bulan Ramadhan nanti bakal kena dampaknya akibat biaya transportasi jadi bengkak.

"Makanya, kalau tak bisa perbaikan total, untuk sementara dilakukan perbaikan yang ambrol dulu sambil menunggu anggarannya cair. Yang penting, truk dan mobil bisa melintas sehingga tak menggsnggu aktivitas rutin warga," ujar Sugianto.

"Kalau ada perhatian dari pemkab, otomatis rakyat tidak sampai melakukan aksi pemblokiran seperti yang biasa terjadi setiap kali warga protes perbaikan jalannya," tegas anggota dewan dari Partai Gerindra ini.

Menanggapi itu, Hamdan Zulfikri Hasan selaku Kabid jalan dan jembatan PUPR Kabupaten Blitar berjanji akan mengupayakan anggaran 2023 ini buat perbaikan jembatan itu."Kami upayakan karena itu memang merupakan akses jalan penting buat warga setempat," ungkapnya. ****

Sumber: Surya
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved