Berita Ponorogo

Dinsos P3A Ponorogo Tarik Tagana dari Lokasi Pengungsian Warga Terdampak Tanah Retak di Desa Tumpuk

Petugas Tagana dari Dinsos P3A Ponorogo mulai ditarik dari lokasi pengungsian korban terdampak tanah retak di Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Pramita Kusumaningrum
Suasana dapur umum di lokasi pengungsian warga terdampak tanah retak di Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Rabu (15/3/2023). 

SURYA.CO.ID, PONOROGO - Petugas taruna siaga bencana (Tagana) dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (Dinsos P3A) yang ditugaskan di lokasi pengungsian korban terdampak tanah retak di Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, mulai ditarik.

“Kami tarik sedikit demi sedikit. Dari hari pertama hingga hari ini, dirasa cukup untuk membuka dapur umum yang dibantu Tagana kami (Dinsos P3A),” ujar Kepala Dinsos P3A, Supriyadi, Rabu (15/3/2023).

Dia menjelaskan, bahwa sudah ada keterlibatan ibu-ibu PKK dsri Desa Tumpuk. Juga kalangan masyarakat sekitar yang turut membantu.

“Kami evaluasi agar bagaimana nanti masyarakat tidak tergantung full dengan Dinsos P3A untuk kebutuhan makanannya,” kata mantan Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ini.

Supriyadi menerangkan, bahwa yang ditarik adalah petugas dari Tagana Dinsos P3A. Untuk alat-alat masak dari Dinsos P3A tetap masih ditaruh di lokasi pengungsian warga terdampak tanah retak.

“Jadi kami hanya mengawasi dan mengarahkan. Yang masak ibu-ibu di sana. Baik itu yang terdampak tanah retak maupun tidak,” terangnya.

Saat ini, setiap hari ada 3 sampai 4 personel dari Tagana. Juga ada dari petugas program keluarga harapan (PKH) 3 sampai 4 personel.

“Ada pengurangan personel, karena tidak memasak secara langsung, kami mengawasi dan mengarahkan. Semua kebutuhan dapur kami serahkan ke masyarakat,” tegas Supriyadi.

"Awalnya ada 20 orang, kini hanya 12 orang. Sampai kapan belum tahu, kemungkinan sampai relokasi, selama belum pindah tetap dari Dinsos,” bebernya.

Berbicara bantuan bahan pangan, lanjut Supriyadi, lebih dari cukup. Menurutnya dari laporan yang ada, bahwa bahan pangan mentah cukup sampai 2 bulan ke depan.

“Donasi pakaian juga cukup. Setelah kami open donasi, per orang mendapatkan 3 potong. Cukup lah,” pungkasnya.

Sebelumnya, bencana tanah retak di Ponorogo, tepatnya di Dukuh Sumber, Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, membuat 43 kepala keluarga (KK) atau 139 jiwa terpaksa harus diungsikan.

Pantauan di lokasi, mereka mengungsi di bangunan lama Balai Desa Tumpuk. Ratusan warga tidur dengan kondisi seadanya, menggunakan alas tikar untuk tidur.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved