Berita Surabaya

Gandeng 38 Pemkot dan Pemkab se-Jatim, APJII Siap Perluas Pengembangan Proyek Infrastruktur Internet

APJII Jatim menargetkan bisa membuka komunikasi dengan seluruh stakeholder terutama sektor pemerintah kota/kabupaten

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
APJII Jatim
Sekretaris APJII Wilayah Jawa Timur Arif Dian Fianto (kanan) dan Ketua Pengurus Wilayah (Pengwil) APJII Jatim Ayom Rahwana (kiri), di sela Rapat Kerja Wilayah APJII Jatim di Surabaya, Senin (13/3/2023). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Wilayah Jawa Timur menargetkan bisa membuka komunikasi dengan seluruh stakeholder terutama sektor pemerintah kota/kabupaten di seluruh Jawa Timur, sampai akhir tahun 2023.

Saat ini, APJII Jatim baru bisa membuka komunikasi dengan Pemkot Surabaya, Pemkot Malang, dan Pemkab Banyuwangi Ketua Pengurus Wilayah (Pengwil) APJII Jatim, Ayom Rahwana, di sela Rapat Kerja Wilayah APJII Jatim, mengatakan cukup banyak Pemkot dan Pemkab di Jawa Timur yang belum tahu dan paham dengan keberadaan organisasi APJII di Jatim.

"Sementara kami merupakan bagian dari mitra pemerintah dalam pemerataan pembangunan infrastruktur digital atau internet di Indonesia," kata Ayom, Senin (13/3/2023).

Sementara pembangunan infrastruktur digital dan internet perlu dukungan pemerintah daerah dan aparat hukum supaya tidak salah melangkah.

“Untuk itulah, kami targetkan sampai akhir 2023, APJII Jatim sudah membangun komunikasi dengan 38 Pemkot dan Pemkab di Jawa Timur. Saat ini, kami sudah intens membangun komunikasi dengan Pemkot Surabaya bahkan sebelum HUT Kota Surabaya,  sudah melakukan kerja sama," jelas Ayom.

Selama ini, regulasi yang dimiliki Pemkot maupun Pemkab belum complay dengan kebutuhan anggota APJII Jatim, terutama untuk membantu membangun daerah terkait pemerataan akses internet.

Sudah ada beberapa daerah yang memiliki payung hukum baik itu Perwali atau Perbup, namun masih memerlukan perbaikan sehingga bisa lebih komprehensif.

"Kami berharap jika sudah mengenal organisasi APJII Jatim, bersama-sama bisa menemukan win-win solution dalam mendukung program pemerataan internet tersebut," ungkap Ayom.

Didampingi Sekretaris APJII Wilayah Jawa Timur, Arif Dian Fianto, Ayom menambahkan, jangkauan internet di wilayah Jatim, saat ini sudah mencapai 78 persen.

Dengan kombinasi GSM, wireless dan fiber optik.

Secara wilayah sudah tersambung hampir 100 persen tinggal beberapa daerah di pelosok di Jawa Timur.

Kecepatan akses internet juga sudah sangat lebar, seperti di Nganjuk dan Tulungagung bisa mencapai 10 GB.

Namun untuk wilayah 3T (Tertinggal, Terluar dan Terdepan) seperti Kepulauan Masalembu, masih mengandalkan VSat dengan mendapatkan bandwith hingga 50 sampai 100 GB yang harus dibagi banyak orang sehingga per orang hanya mendapat sekitar 1GB.

“Kami sudah bicara dengan TelkomSat dimana VSat perlu teknologi lebih baik. Dan Telkom sudah mempunyai solusi lebih baik, sehingga biaya lebih murah dengan bandwith jauh lebih besar," tambah Arif Dian.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved